Pencarian

Monday, August 22, 2011

Paramore Rebut Hati Penonton Jakarta

Seperti konser pertamanya di Indonesia di Lotus Pond, Garuda Wisnu Kencana, Jimbaran, Bali tanggal 17 Agustus lalu, Paramore Live in Concert, yang digelar di Pantai Karnaval Ancol, Jakarta pun sukses menyedot puluhan ribu penonton.

Dipanaskan dengan penampilan grup band The Swellers kurang lebih setengah jam, para penonton pun seolah dipompa semangatnya terlebih dahulu oleh Nick Diener dkk, sebelum penampilan utama.

[Info untuk Anda: "Semua berita KapanLagi.com bisa dibuka di ponsel. Pastikan layanan GPRS atau 3G Anda sudah aktif, lalu buka mobile internet browser Anda, masukkan alamat: m.kapanlagi.com"]

Pukul 21.30 WIB, Paramore naik panggung. Hayley Williams (vokal), Jeremy Davis (bas), dan Taylor York (gitar), langsung menggelontorkan Ignorance, Feeling Sorry, dan That's What You Get sebagai deretan lagu pembuka.

"Jakarta, Indonesia, kami di sini sekarang, kalian terlihat hebat dan cantik malam ini. Ini mimpi yang terwujud. Mungkin kalian harus kami beritahu bahwa kami adalah Paramore," sapa Hayley setelah lagu Feeling Sorry di Pantai Karnaval Ancol, Jakarta Utara, Jumat (19/8) malam.

Ajakan bersenang-senang ala Hayley pun diwujudkan dengan aksi loncat, lari dan head-banging di atas panggung. Vokalis cantik berambut merah ini memang tampil sangat enerjik.

"Ayo bersenang-senang. Kami udah menunggu terlalu lama untuk bisa sampai di sini," lanjut Hayley sebelum membawakan lagu bertempo cepat, For a Pessimist yang disusul dengan Emergency, Playing God, dan OST Twilight, Decode.

Sesi akustik juga disuguhkan band pemilik album RIOT! ini di lagu When It Rains>, Where The Lines, dan Misguided Ghost. Selanjutnya, dengan musik cepat kembali mengajak penonton untuk berjingkrak dan bernyanyi bersama di lagu Crush Crush Crush, Here We Go Again, dan lagu OST Transformer Dark of The Moon, Monster.

"Kalian emang penyanyi yang bagus," puji Haylley.

19 lagu sudah, digelontorkan Paramore, termasuk Pressure, Looking Up, The Only Exception, Brick By Boring Brick, dan Missery Bussines yang menjadi lagu pamungkas.

"Terima kasih atas kesabaran kalian menunggu kami selama ini. Kalian telah mengubah hidup kami. Kami Paramore, kami cinta kalian," pungkas sang vokalis yang disambut riuh penonton. (kpl/ato/sjw) FOTO

Spoiler for Paramore:

















Spoiler for Paramore:



























Kisah Pemikul Tandu Jenderal Sudirman Yang Terlupakan, Mereka Hidup Miskin



Para pemikul tandu Jenderal Soedirman
Anda mungkin tak akan lupa foto yang ada di buku sejarah. Kalau melihat gambar hitam putih ada orang ditandu, kita langsung berpikir. Jederal Sudirman. Kini tandu tersebut diabadikan di museum Museum Satria Mandala



tandu itu kini di museum Museum Satria Mandala
Lalu bagaimana dengan nasib para pemikul tandunya? Berikut tulisan tentang nasib mereka yang saya ambil dari malangraya.web.id
Perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia memang takkan pernah dilupakan rakyat. Akan tetapi, tak banyak sosok pejuang yang bisa diingat rakyat. Djuwari (82 tahun), barangkali satu dari sekian banyak pejuang yang terlupakan. Kakek yang pernah memanggul tandu Panglima Besar Jenderal Soedirman itu, kini masih berkubang dalam kemiskinan.
Tepat pada peringatan proklamasi 17 Agustus, Malang Post berusaha menelusuri jejak pemanggul tandu sang Panglima Besar. Djuwari berdomisili di Dusun Goliman Desa Parang Kecamatan Banyakan Kabupaten Kediri, kaki Gunung Wilis. Kampungnya merupakan titik start rute gerilya Panglima Besar Sudirman Kediri-Nganjuk sepanjang sekitar 35 km.
Dari Malang, dusun Goliman bisa ditempuh dalam waktu sekitar empat jam perjalanan darat. Kabupaten Kediri lebih dekat di tempuh lewat Kota Batu, melewati Kota Pare Kediri hingga menyusur Tugu Simpang Gumul ikon Kabupaten Kediri. Terus melaju ke jurusan barat, jalur ke Dusun Goliman tak terlalu sulit ditemukan.
Sejam melewati jalur mendaki di pegunungan Wilis, Malang Post pun tiba di pedusunan yang tengah diterpa kemarau. Rute Gerilya Panglima Besar Jenderal Soedirman memang sangat jauh dari keramaian kota. Titik start gerilya berada di kampung yang dikepung bukit-bukit tinggi dan tebing andesit.
“Inggih leres, kulo Djuwari, ingkang nate manggul Jenderal Soedirman, sampeyan saking pundi?” kata seorang kakek yang tengah duduk sambil memegang tongkat di sudut rumah warga Dusun Goliman.

Djuwari

Melihat sosok Djuwari tak nampak kegagahan pemuda berumur 21 tahun yang 61 tahun lalu memanggul Panglima Besar. Namun dipandang lebih dekat, baru tampak sisa-sisa kepahlawanan pemuda Djuwari. Sorot mata kakek 13 cucu itu masih menyala, menunjukkan semangat perjuangan periode awal kemerdekaan.
Sang pemanggul tandu Panglima Besar itu mengenakan baju putih teramat lusuh yang tidak dikancingkan. Sehingga angin pegunungan serta mata manusia bebas memandang perut keriputnya yang memang kurus. Sedangkan celana pendek yang dipakai juga tak kalah lusuh dibanding baju atasan.
Rumah-rumah di Dusun Goliman termasuk area kediaman Djuwari tak begitu jauh dari kehidupan miskin. Beberapa rumah masih berdinding anyaman bambu, jika ada yang bertembok pastilah belum dipermak semen. Sama halnya dengan kediaman Djuwari yang amat sederhana dan belum dilengkapi lantai.
“Sing penting wes tau manggul Jenderal, Pak Dirman. Aku manggul teko Goliman menyang Bajulan, iku mlebu Nganjuk,” ujar suami almarhum Saminah itu ketika ditanya balas jasa perjuangannya.
Dia bercerita, memanggul tandu Pak Dirman (panggilannya kepada sang Jenderal) adalah kebanggaan luar biasa. Kakek yang memiliki tiga cicit itu mengaku memanggul tandu jenderal merupakan pengabdian. Semua itu dilakukan dengan rasa ikhlas tanpa berharap imbalan apapun.
Sepanjang hidupnya menjadi eks pemanggul tandu Soedirman, keluarga Djuwari beberapa kali didatangi cucu Panglima Besar. Pernah suatu kali diberi uang Rp 500 ribu, setelah itu belum ada yang datang membantu. Pemerintahan yang cukup baik kepadanya adalah pada zaman Soeharto, sesekali dia digelontor bantuan beras.
“Biyen manggule tandu yo gantian le, kiro-kiro onok wong pitu, sing melu manggul teko Goliman yaiku Warso Dauri (kakak kandungnya), Martoredjo (kakak kandung lain ibu) karo Djoyo dari (warga Goliman),” akunya.
Perjalanan mengantar gerilya Jenderal Soedirman seingatnya dimulai pukul 8 pagi, dengan dikawal banyak pria berseragam. Rute yang ditempuh teramat berat karena melewati medan berbukit-bukit dan hutan yang amat lebat. Seringkali perjalanan berhenti untuk beristirahat sekaligus memakan perbekalan yang dibawa.
“Teko Bajulan (Nganjuk), aku karo sing podho mikul terus mbalik nang Goliman. Wektu iku diparingi sewek (jarit) karo sarung,” imbuhnya.
Ayah dari empat putra dan empat putri itu menambahkan, waktu itu, istrinya (sudah dipanggil Tuhan setahun lalu) amat senang menerima sewek pemberian sang Jenderal. Saking seringnya dipakai, sewek itupun akhirnya rusak, sehingga kini Djuwari hanya tinggal mewariskan cerita kisahnya mengikuti gerilya.
“Pak Dirman pesen, urip kuwi kudu seng rukun, karo tonggo teparo, sak desa kudu rukun kabeh,” katanya.
Dari empat warga Dusun Goliman yang pernah memanggul tandu Panglima Besar, hanya Djuwari seorang yang masih hidup. Putra Kastawi dan Kainem itu masih memiliki kisah dan semangat masa-masa perang kemerdekaan. Ketika ditanya soal periode kepemimpinan Presiden Soekarno hingga SBY, Djuwari dengan tegas mengatakan tidak ada bedanya.

Kerja Kantoran Bisa Merusak Otak

Bekerja sebagai karyawan di kantor mungkin memberi kenyamanan bagi sebagian besar orang. Tetapi, tanpa disadari, bekerja di kantor ternyata tak selamanya menguntungkan.

Menurut sebuah studi terbaru, bekerja di kantor yang mengadopsi konsep modern dapat memperburuk kualitas otak dan menurunkan produktivitas. Kantor modern dengan suasana yang ramai ternyata dapat menurunkan kualitas kesejahteraan pekerja hingga 32 persen dan menurunkan produktivitas hingga 15 persen.

Seperti yang terungkap dalam The Secret Life of Buildings, salah satu program yang ditayangkan di stasiun Channel 4, para ahli berpendapat bahwa konsep kantor tipe terbuka (open plan offices) yang banyak diadopsi saat ini justru merugikan karyawan. Kantor tipe seperti ini dapat memicu aktivitas yang tidak dikehendaki otak. Aktivitas yang "mengganggu" ini bisa muncul kapan saja saat karyawan menjalankan tugas.

Dalam acara televisi tersebut dibuktikan bagaimana karyawan yang bekerja di kantor tipe terbuka mengalami serangkaian gangguan/distraksi yang memecah konsentrasi. Presenter yang juga kritikus arsitektur Tom Dyckhoff menjalani sebuah tes dengan cara menggunakan topi khusus yang mengukur gelombang otak ketika ia bekerja di kantor tipe terbuka.

Kantor tipe open plan diperkenalkan pertama kalinya pada era 1950-an dan telah berkembang menjadi gaya perkantoran yang populer. Kantor ini didesain dengan harapan karyawan bisa bergerak dan berinteraksi secara bebas sehingga menjadi lebih kreatif dalam berpikir dan memecahkan masalah.

"Tetapi, buktinya tidak seperti itu. Jika Anda sedang bekerja dan mendengar suara telepon di belakang, hal itu membuat konsentrasi Anda buyar. Meski Anda tidak sadar pada saat itu, tetapi otak tetap memberikan respons terhadap distraksi," ungkap Dr Jack Lewis, ahli saraf yang menggagas tes tersebut.

Kantor-kantor bergaya modern, yang tidak mengizinkan dekorasi barang pribadi atau adanya tembok atau meja-meja, justru tidak membantu karyawan.
Dr Craig Knight, psikolog dari Exeter University, mengatakan, kebebasan yang diberikan kepada karyawan untuk mendekorasi atau merancang ruangannya secara pribadi dapat meningkatkan kinerjanya di kantor.

Perusahaan-perusahaan menyukai usulan memberikan ruang kecil untuk karyawan bekerja dan semuanya seragam tanpa adanya embel-embel yang tidak perlu.

"Namun, dalam percobaan yang kami lakukan, para karyawan memberi respons yang lebih baik pada ruang yang telah ditambahkan dengan gambar-gambar dan tanaman. Jika mereka diberi kebebasan untuk mendekorasi ruangannya dengan barang mereka sendiri, itu akan meningkatkan kesejahteraan mereka hingga 32 persen dan produktivitas hingga 15 persen," terang Knight.

Hal ini, lanjutnya, disebabkan karena mereka dapat melebur dengan lingkungan sekitarnya, merasa lebih nyaman, dan lebih berkonsentrasi.

Tips Cerdas Mengendalikan Emosi Saat Berpuasa

Puasa tak hanya menahan lapar dan haus, namun juga harus bisa mengendalikan emosi. Sayangnya, tak mudah melakukannya.Beberapa tips berikut ini barangkali bisa Anda coba:
Quote:
1. Kenali emosi Anda

Ketahui apa yang Anda rasakan, apakah senang, sedih, takut, atau marah. Dengan mengenali baik-baik apa yang sebenarnya Anda rasakan, Anda akan lebih mudah memahami cara menuntaskannya.

Rasa cemburu, misalnya, merupakan penjelmaan dari rasa takut, takut tidak mampu terlihat lebih baik dari orang lain, atau merasa dijauhi karena tak bisa menjadi yang terbaik.
Quote:
2. Jangan Dipendam

Anda mungkin takut tak dapat menahan diri atau membuat orang lain tersinggung jika Anda meluapkan emosi Anda. Namun memendam emosi seorang diri bukanlah hal yang baik bagi kesehatan psikis Anda. Ada kalanya Anda harus mengekspresikan apa yang ada dalam benak Anda, melalui curhat bersama seorang sahabat atau mengungkapkannya melalui hobi.
Quote:
3. Berkaca dari Pengalaman

Pernahkah Anda terlibat dalam masalah baru saat Anda tak lagi mampu untuk menahan emosi? Menghajar seorang rekan kerja, misalnya? Atau mengalami kecelakaan saat kebut-kebutan di jalanan untuk melampiaskan emosi?

Lain kali jika Anda ingin mengeluarkan emosi dengan cara yang nekat, ingatlah resiko yang harus Anda hadapi di pengalaman sebelumnya. Anda pasti tak ingin mendapat masalah baru dan menambah amarah, kan?

Quote:
4. Cari Ketenangan

Asingkan diri sejenak dari keramaian, beberapa menit saja hingga Anda dapat meredakan emosi yang menguasai benak Anda. Duduk, berdiri, atau berbaring, carilah posisi yang paling nyaman untuk menenangkan diri.

Kemudian pikirkan baik-baik apa yang melintas di benak Anda. Apakah Anda merasa takut dikeluarkan dari pekerjaan, menyakiti perasaan sahabat, atau merasa gagal dengan rencana yang telah lama dibuat, ketahui dengan jelas dugaan apa yang membuat Anda merasa stress.
Quote:
5. Segera Cari Solusi Setelah Emosi Reda

Setelah menenangkan diri dan menurunkan kadar emosi di diri Anda, kini saatnya untuk mencari sejumlah opsi sebagai solusi untuk permasalahan Anda. Buat beberapa pilihan agar Anda memiliki opsi cadangan jika salah satunya gagal.

BOSAN HIDUP biasa-biasa? ingin terbang?



Hanya dengan sebuah keputusan akan merubah seluruh masa depan Anda,
keputusan tersebut adalah keputusan untuk BERUBAH.

-Hendrik Wijaya Jong-



Quote:
Originally Posted by
Quote:
Originally Posted by
Anda memiliki impian? saya percaya semua orang mempunyai impian.
Apakah anda merasa hidup biasa-biasa saja, dan ingin segera terbang menggapai impian Anda?

Jangan terburu-buru, ada beberapa hal yang harus Anda siapkan sebelum terbang.
Hari ini saya ingin berbagi 1 hal yang perlu disipakan sebelum Anda lepas landas.

Are u ready?

Sebuah pesawat terbang ketika akan terbang pasti memerlukan sebuah landasan. Begitu juga kehidupan ketika akan terbang kita mutlak membutuhkan sebuah landasan.

Ketika impian Anda setinggi langit, bagaimana mungkin Anda mencapainya jika tidak terbang untuk menghampirinya. Bagaimana mungkin Anda terbang jika tidak memiliki landasan?

Landasan disini adalah karakter. Karakter seperti apa yang Anda miliki saat ini adalah landasan kehidupan selanjutnya. Setiap impian memerlukan spesifikasi karakter seperti apa yang seharusnya dimiliki seseorang sehingga dapat mencapai impiannya, dan itu adalah syarat mutlak untuk mencapai, mengembangkan dan mempertahankan sebuah impian.

Jika Anda berfikir apa yang pertama kali harus dikembangkan dalam diri Anda, itu adalah karakter Anda. Adalah baik bagi seseorang yang mengembangkan dirinya pada keahlian tertentu, tetapi jika tidak diimbangin dengan pengembangan karakter semuanya tidak akan maksimal.

Karakter membawa Anda lebih jauh dari pada apapun. Anda bisa memiliki banyak uang, banyak keahlian, banyak orang yang mendukung. Jika Anda tidak memiliki karakter yang baik semuanya tidak akan bertahan lama.

Saya percaya bahwa semua orang pasti memiliki kekurangan. Begitu juga pada karakter, setiap orang pasti memiliki kekurangan entah itu banyak atau sedikit. Perbedaannya ada orang-orang yang mau berubah dan tidak, mau saja tidak cukup, perubahan itu baru dikatakan sebuah perubahan sampai terjadi sebuah perubahan.

Jika Anda ingin mengembangkan karakter Anda mejadi lebih baik, pertama yang harus anda lihat adalah kebiasaan Anda. Karakter adalah kumpulan dari kebiasaan-kebiasaan Anda.

Kebiasaan dapat kita lihat ketika merespon sesuatu yang berbentuk kejadian/masalah/orang, anda akan secara spontan melakukan hal-hal yang mungkin hampir sama, dan mungkin Anda secara sadar mengetahui bahwa kebiasaan anda bukanlah kebiasaan yang baik.

Jadi pertama kali yang harus dilakukan sebelum terbang menhampiri impian Anda adalah kembangkan karakter melalui beberapa perubahan pada kebiasaan-kebiasaan Anda. Perkembangan karakter adalah proses seumur hidup, tidak ada perubahan karakter yang instan, mengapa? Karena karakter Anda terbentuk dari kebiasaan-kebiasaan yang telah Anda jalani selama bertahun-tahun, dan perubahan tidaklah terjadi dalam semalam, Anda perlu konsisten untuk terus mengevaluasi kebiasaan-kebiasaan Anda


Perubahan itu dikatakan perubahan

sampai terjadi perubahan.

-pepatah-

Pembahasan selanjutnya, setelah Anda meiliki landasan Anda harus memiliki sebuah pesawat untuk terbang, jika tidak dengan pesawat bagaimana Anda bisa terbang?

(to be continued).

INDONESIA, Harta Karun mu Menumpuk Dimana mana !!!

Karena saat ini bertepatan dengan hari KEMERDEKAAN BANGSA INDONESIA YANG KE 66, Mari kita perhatikan sejenak tentang masalah yang terjadi saat ini...
oke,, Tanpa basa-basi langsung Baca Thread ini :


Tahukah kalian gambar apakah ini...???
Spoiler for Pict:

  • Seseorang dengan sampah plastik disekelilingnya jawabnya.


Tahukah kalian apa yang berserakan sana...???
Spoiler for pict:
  • Sampah plastik yang berserakan dimana mana.


Dan tahukah kalian apa yang menumpuk di gambar ini...???

Spoiler for Pict:

Tumpukan sampah plastik tentunya.



Quote:
Lantas apa yang ada dalam pikiran kalian setelah melihat gambar tadi...??? Mungkin akan seperti ini :
Quote:
  • Kotor...
  • Jorok...
  • Gak ada gunanya...
  • Gak berharga, kalaupun ada nilai ekonomisnya kecil...
  • Sumber penyakit...
  • Penyebab pemanasan global dan bencana lainnya...
Pasti seperti itulah yang terpikirkan setelah kita melihat gambar tadi.
Memang masalah yang satu ini susah sekali untuk menuntaskannya. Berbagai cara telah dilakukan pemerintah mulai dari peraturan untuk membuang sampah pada tempatnya dan jika dilanggar maka akan di denda, pemisahan sampah kering dan basah untuk di daur ulang kembali hingga pemanfaatan sampah plastik tersebut untuk dijadikan sebagai aneka aksesoris aksesoris oleh kelompok kelompok masyarakat yang peduli akan lingkungan.

Dimana mana sampah plastik, di perkantoran banyak sampah plastik, dipertokoan, banyak sampah plastik, apalagi di pasar, jalanan, selokan bahkan sungai pun banyak sampah plastik.



Sampah sampah plastik ini banyak ditemukan terutama di kota kota besar karena kota kota besarlah penyumbang utama terbesar sampah sampah jenis ini. Kita pergi ke Mall atau pasar pasti pulangnya membawa plastik, kita jajan ke warung pasti pulangnya membawa plastik (Kalau gak dibawa pulang pasti kita sudah membuangnya sebelum sampai rumah ).

Inilah yang membuat sampah plastik menjadi semakin banyak, padahal sampah plastik baru dapat terurai atau hancur dalam waktu lebih dari 100 tahun lamanya. Pemerintah sebenarnya telah menganjurkan untuk menggunakan plastik yang ramah lingkungan karena bahan plastik tersebut dapat hancur dalam waktu 3 tahun lamanya. Namun sepertinya hal ini tidak berjalan dengan semestinya karena kurangnya perhatian dari pemerintah sendiri dan kesadaran dari masyarakat yang kurang karena ketidak tahuannya.

Ini ada sedikit lagu buat hiburan kalian..
Spoiler for Video:


LIRIK:
Quote:
Jangan buang sampah di sembarang tempat
Buanglah sampah di tempat sampah
Jangan buang sampah ke dalam sungai
Air sungai kotor sarang penyakit
cobalah coba hidup yang bersih
ciptakan lingkungan indah dan sehat

Jangan buang sampah di sembarang tempat
lihat lingkungan kotor dan bau
Jangan buang sampah ke dalam sungai
Hujan tiba banjir datang semua susah (o repotnya...)

Atau lagu ini..


Lirik
Renungi dan imbasi
Leka dibawah arus
Pentingkan diri
Ambil mudah
Kan mengeruhkan jiwa
Usah Tenggelam
Hanyut di dalam Rugi
Dalamnya Luka jangan kita racuni
Jernih dan Alunkan minda
Alirkan keinsafan.
masa hadapan Bersama-sama
Jernihkan Sungai milik Kita.....
Nb: Mungkin lagu diatas adalah sebuah lagu anak-anak.. tapi dalam lagu tersebut tersimpat pesan yang amat jelas...


OK, kita kembali lagi ke topik...

Saat kita melihat sampah plastik dimana mana pasti kita ogah untuk mendekatinya pasti karena alasan kotor, bau dan sebagainya...
Saat ada orang yang akan membuang sampah pasti alasannya seperti :

Quote:
Ini sampah, sudah tidak berguna lagi lagian kalau disimpan buat apa? bikin kotor rumah yang ada (sambil melempar sampah itu di pembuangan sampah).
Tapi kini kubilang, "Jangan, itu bukan sampah tapi itu harta karun...!!!"
Ya, aku bilang itu harta karun...!!!
Kenapa bisa begitu...???
Jawabnya adalah :
Di Jepang sana ada sebuah perusahaan namanya "Blest" yang mengembangkan suatu alat dimana alat tersebut dapat mengkonversi sampah plastik menjadi minyak kembali.
Hah...???
masa' sih...???
Ngaco aja nih...
eit...
tunggu dulu, alat ini benar benar ada dan dapat digunakan untuk mengubah sampah plastik menjadi minyak dan minyak tersebut dapat digunakan untuk keperluan rumah tangga.
Gak percaya...???
mari kita lihat videonya...

Spoiler for Video:

Sudah jelas kan setelah melihat video tadi...?
Bayangkan aja kalo alat tersebut dapat kita gunakan setiap hari pastinya akan menghemat pengeuaran kita bahkan ada nilai tambah tersendiri.

Dari video tadi sekarang coba kita lihat bagaimana sampah yang memenuhi kota Jakarta dan Kota kota besar lainnya, apakah kita masih menganggap itu sampah atau malah kita menganggapnya sebagai harta karun yang melimpah...???
Mengingat cadangan minyak yang semakin menipis dan berkurangnya pasokan minyak dari timur tengah apakah kita masih akan tetap mengabaikannya begitu saja...???
Aku rasa tidak, yang pasti suatu saat nanti sampah sampah plastik ini akan menjadi sangat berguna bagi kita.
Mungkin alat ini nantinya akan menjadi pengganti tempat sampah dirumah sehingga dengan demikian rumah adalah ladang minyak bagi kita...

Jadi kita gak perlu lagi kawatir kalau harga BBM akan naik, naik dan terus naik karena kita telah dapat membuatnya sendiri.
Kita mau minyak tanah untuk menyalakan kompor, kita tinggal ambil plastik untuk dibuat menjadi minyak, kita butuh bensin sama juga kita tinggal ambil plastik dan jadilah...
Karena alat tersebut bisa menghasilkan miyak tanah, bensin dan solar...

Bayangkan saja apa yang akan terjadi bila semua orang telah menggunakan alat tersebut :
Quote:
  • Masalah akan sampah berkurang drastis.
  • Udara jadi bersih.
  • Penyakit yang bersumber dari sampah berkurang.
  • Kita tidak perlu lagi susah susah untuk mendapatkan minyak, ya tho...??
Disisi lain, mesin tersebut dapat menghasilkan 1 liter minyak hanya dengan 1 kilo plastik. Nah, sekarang menurut Harian Sinar Harapan :
Ada sekitar 3.700.000 ton per tahun bahan plastik diproduksi di Indonesia sebagai bahan campuran produk otomotif, perabotan rumah tangga, komponen elektronik dan banyak lagi. Jumlah sampah yang berasal dari produk kemasan plastik saja mencapai 1.600.000 ton per tahun atau 4.400 ton per hari (SH/12/9/2001)
4.400 ton perhari...???
Bayangkan aja, dengan alat tadi saja 1 Kg plastik bisa diubah menjadi 1 liter minyak nah, bagaimana dengan 4.400 ton sampah plastik perhari...???
4.400 ton plastik perhari = 4.400 ton minyak perhari
Itupun data tahun 2001, nah kalau 2011...? yang pasti lebih buanyak lagi...
Gak kebayang, kebutuhan minyak dalam negeri akan tercukupi dan harganya pun akan menjadi murah (kalau pemerintah menerapkan sistem ini dalam jumlah besar).
Jadi, dengan demikian tak lama lagi tumpukan sampah di Jakarta dan kota kota lainnya tak lagi dipandang sebagai tumpukan sampah semata namun akan terlihat sebagai tumpukan harta karun yang sangat buanyak..

Gimana, keren bukan...???
So, Jangan buang sembarangan sampah plastik kalian semua...
saya yakin...
jika kalian menyimpan & mendaur ulang sampah plastik itu pasti tak akan kejadian bencana, banjir, maupun Global Warming.

MARI KITA JADIKAN KEMERDEKAAN INI MENJADI KEMERDEKAAN YANG BERSIH, ASRI, & INDAH

Tiap Tahun Pegowes Kurangi 9 Juta Kg Emisi CO2





Quote:
Bersepeda tak hanya menyehatkan diri sendiri, tetapi juga dapat mengurangi tingkat polusi dan risiko kematian yang ditimbulkannya. Menurut penelitian, tiap tahun para pegowes telah mengurangi 9 juta kg emisi CO2 dan mencegah 12 kematian.

Emisi CO2 atau karbon dioksida merupakan sumber polusi yang paling banyak dihasilkan oleh pembakaran tidak sempurna pada kendaraan bermotor dan mesin industri. Kadarnya yang tinggi di atmosfer memicu efek rumah kaca yang memicu pemanasan global.

Bagi kesehatan, CO2 dapat memberikan dampak jangka pendek secara langsung antara lain memicu gangguan pernapasan serta meningkatkan risiko kanker. Sementara dalam jangka panjang, perubahan iklim yang ditimbulkannya akan banyak memunculkan penyakit baru.

Peran para pengendara sepeda khususnya di kota-kota besar sangat besar dalam mengurangi dampak buruk polusi udara. Makin banyak yang mengendarai sepeda, makin sedikit emisi CO2 yang dihasilkan sehingga secara umum lingkungan menjadi lebih sehat.

Center for Research in Environmental Epidemiology di Barcelona, Spanyol mengungkap gerakan bersepeda di beberapa kota seperti Boris Bikes di London serta Bicing di Barcelona sendiri telah berhasil memangkas emisi CO2 sebanyak 9 juta kg/tahun. Risiko kematian yang dicegah tiap tahunnya diperkirakan mencapai 12 kasus/tahun.

"Transportasi aktif seperti bersepeda mendorong orang-orang untuk lebih banyak bergerak dan menjadi alat ampuh untuk meningkatkan kesehatan masyarakat," ungkap David Rojas-Rueda, salah satu peneliti yang melaporkan temuan itu dalam British Medical Journal, seperti dikutip dari Reuters, Senin (8/8/2011).

Tingkat kematian yang dapat dicegah setiap tahun melalui gerakan bersepeda meliputi 0,13 kematian akibat polusi udara dan 0,03 kematian akibat kecelakaan lalu lintas. Ditambah dengan risiko kematian akibat kurang olahraga, total angka kematian yang bisa dicegah tiap tahun mencapai 12,28/tahun.

Sedangkan emisi CO2 yang dipangkas yakni 9 juta kg/tahun diperkirakan setara dengan total emisi gas buang pesawat terbang untuk mengangkut penerbangan 1.800 orang dari Sydney ke London PP (pergi pulang). Jika rata-rata satu pesawat dapat mengangkut 200 penumpang, berarti angka tersebut setara dengan penerbangan 9 pesawat.