Pencarian

Wednesday, July 6, 2011

Kapal Pesiar Super Keren Di Dunia

Spoiler for keren:


















Proses Pembuatan Bir Strawberry

Spoiler for proses:
















Bung Karno: Persetan Dengan PBB!



Suatu hal yang lumrah apabila kita melihat seseorang berkorban demi apa yang dicintainya, demikian juga Bung Karno. Demi Indonesia Bung Karno mengabaikan penyakit yang menggerogoti dirinya. Bung Karno selalu tampil prima dihadapan publik, walau pada hakekatnya dia dalam keadaan lemah. Hal tersebut dilakukan demi menjaga rasa percaya diri seluruh rakyat Indonesia.
Berulang-kali dokter pribadinya memberi nasihat kepada Bung Karno. Ini terkait dengan sakit ginjalnya, yakin makin para di akhir tahun 60-an. “Kalau Bapak bisa tenang sedikit, dan tidak berteriak-teriak, niscaya Bapak tidak akan mendapat ulcers.” Yang dimaksud dokter adalah peradangan pada lambung akibat sakit ginjalnya itu. Baru saja dokter berhenti memberikan nasihatnya, Bung Karno meradang dan berteriak, “Bagaimana aku bisa tenang kalau setiap lima menit menerima kabar buruk?”

Berteriak adalah “hobi” Sukarno. Ia berteriak untuk memberi semangat rakyatnya. Ia berteriak juga untuk mengganyang musuh-musuh negara. Jika konteksnya adalah membakar semangat rakyat, maka Bung Karno adalah seorang orator ulung. Bahkan paling unggul pada zamannya. Sebaliknya, jika ia berteriak karena terinjak dan teraniaya harga dirinya sebagai presiden dan kepala negara, maka Sukarno adalah presiden paling berani yang pernah hidup di atas bumi ini.

“Inggris kita linggis! Amerika kita setrika!”, atau “Go to hell with your aid” yang ditujukan kepada Amerika.

“Malaysia kita ganyang. Hajar cecunguk Malayan itu! Pukul dan sikat jangan sampai tanah dan udara kita diinjak-injak oleh Malaysian keparat itu”, yang ini saat Indonesia berkonfrontasi dengan di negara boneka bernama Malaysia.

Bukan hanya itu. Organisasi dunia yang bernama Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) pun pernah dilawan. Tanggal 20 Januari 1965, Bung Karno menarik Indonesia dari keanggotaan PBB. Ini karena ketidak-becusan PBB dalam menangani persoalan anggota-anggotanya, termasuk dalam kaitan konflik Indonesia – Malaysia. Ada enam alasan yang tak bisa dibantah siapa pun, termasuk Sekjen PBB sendiri, yang menjadi dasar Indonesia menarik diri dari keanggotaan PBB.



Pertama, soal kedudukan PBB di Amerika Serikat. Bung Karno mengkritik, dalam suasana perang dingin Amerika Serikat dan Uni Sovyet lengkap dengan perang urat syaraf yang terjadi, maka tidak sepatutnya markas PBB justru berada di salah satu negara pelaku perang dingin tersebut. Bung Karno mengusulkan agar PBB bermarkas di Jenewa, atau di Asia, Afrika, atau daerah netral lain di luar blok Amerika dan Sovyet.

Kedua, PBB yang lahir pasca perang dunia kedua, dimaksudkan untuk bisa menyelesaikan pertikaian antarnegara secara cepat dan menentukan. Akan tetapi yang terjadi justru PBB selalu tegang dan lamban dalam menyikapi konflik antar negara. Indonesia mengalami dua kali, yakni saat pembebasan Irian Barat, dan Malaysia. Dalam kedua perkara itu, PBB tidak membawa penyelesaian, kecuali hanya menjadi medan perdebatan. Selain itu, pasca perang dunia II, banyak negara baru, yang baru saja terbebas dari penderitaan penjajahan, tetapi faktanya dalam piagam-piagam yang dilahirkan maupun dalam preambule-nya, tidak pernah menyebut perkataan kolonialisme. Singkatnya, PBB tidak menempatkan negara-negara yang baru merdeka secara proporsional.


Ketiga, Organisasi dan keanggotaan Dewan Keamanan mencerminkan peta ekonomi, militer dan kekuatan tahun 1945, tidak mencerminkan bangkitnya negara-negara sosialis serta munculnya perkembangan cepat kemerdekaan negara-negara di Asia dan Afrika. Mereka tidak diakomodir karena hak veto hanya milik Amerika, Inggris, Rusia, Perancis, dan Taiwan. Kondisi yang tidak aktual lagi, tetapi tidak ada satu orang pun yang berusaha bergerak mengubahnya.


Keempat, soal sekretariat yang selalu dipegang kepala staf berkebangsaan Amerika. Tidak heran jika hasil kebijakannya banyak mengakomodasi kepentingan Barat, setidaknya menggunakan sistem Barat. Bung Karno tidak dapat menunjung tinggi sistem itu dengan dasar, “Imperialisme dan kolonialisme adalah anak kandung dari sistem Negara Barat. Seperti halnya mayoritas anggota PBB, aku benci imperialisme dan aku jijik pada kolonialisme.”


Kelima, Bung Karno menganggap PBB keblinger dengan menolak perwakilan Cina, sementara di Dewan Keamanan duduk Taiwan yang tidak diakui oleh Indonesia. Di mata Bung Karno, “Dengan mengesampingkan bangsa yang besar, bangsa yang agung dan kuat dalam arti jumlah penduduk, kebudayaan, kemampuan, peninggalan kebudayaan kuno, suatu bangsa yang penuh kekuatan dan daya-ekonomi, dengan mengesampingkan bangsa itu, maka PBB sangat melemahkan kekuatan dan kemampuannya untuk berunding justru karena ia menolak keanggotaan bangsa yang terbesar di dunia.”


Keenam, tidak adanya pembagian yang adil di antara personal PBB dalam lembaga-lembaganya. Bekas ketua UNICEF adalah seorang Amerika. Ketua Dana Khusus adalah Amerika. Badan Bantuan Teknik PBB diketuai orang Inggris. Bahkan dalam persengketaan Asia seperti halnya pembentukan Malaysia, maka plebisit yang gagal yang diselenggarakan PBB, diketuai orang Amerika bernama Michelmore.

Bagi sebagian kepala negara, sikap keluar dari PBB dianggap sikap nekad. Bung Karno tidak hanya kelua dari PBB. Lebih dari itu, ia membentuk Konferensi Kekuatan Baru (Conference of New Emerging Forces/ Conefo) sebagai alternatif persatuan bangsa-bangsa selain PBB. Konferensi ini sedianya digelar akhir tahun 1966. Langkah tegas dan berani Sukarno langsung mendapat dukungan banyak negara, khususnya di Asia, Afrika, dan Amerika Selatan. Bahkan sebagian Eropa juga mendukung.
Sebagai tandingan Olimpiade, Bung Karno bahkan menyelenggarakan Ganefo (Games of the New Emerging Forces) yang diselenggarakan di Senayan, Jakarta pada 10 – 22 November 1963. Pesta olahraga ini diikuti oleh 2.250 atlet dari 48 negara di Asia, Afrika, Eropa, dan Amerika Selatan, serta diliput sekitar 500 wartawan asing.
Bung Karno dengan Conefo dan Ganefo, sudah menunjukkan kepada dunia, bahwa organisasi bangsa-bangsa tidak mesti harus satu, dan hanya PBB. Bung Karno sudah mengeluarkan terobosan itu. Sayang, konspirasi internasional (Barat) yang didukung segelintir pengkhianat dalam negeri (seperti Angkatan ’66, sejumlah perwira TNI-AD, serta segelintir cendekiawan pro Barat, dan beberapa orang keblinger), berhasil merekayasa tumbangnya Bung Karno. Wallahu a’lam.




Ada Menu Jagung Rebus dan Ubi Goreng di Perayaan HUT Amerika



Perayaan Hari Kemerdekaan ke -235 Amerika Serikat, Sabtu, 2 Juli 2011, di Medan dilangsungkan dengan penuh kesederhanaan. Meski sederhana, suasana perayaan ulang tahun itu cukup hangat. Konsul Jenderal Amerika Serikat di Medan memilih Hotel JW Marriot Medan sebagai tempat pelaksanaan ulang tahun itu. Ruangan Grand Ballroom Hotel JW Marriot Medan yang disewa tampak dipenuhi bendera Amerika Serikat. Sekitar seratus undangan juga tampak hadir dalam perayaan ini. Dari tamu undangan tampak diantaranya Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, Walikota Banda Aceh Mawardi Nurdin dan mewakili Gubernur Sumatera Utara Nurdin Lubis

Konsul Jenderal Amerika di Medan, Anthony Woods mengatakan, hari kemerdekaan Amerika kali ini dirayakan dengan suasana kekeluargaan, dan mengundang pejabat dari Sumatera Barat dan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. "Malam ini kami begitu bahagia. Maka saya mau sapa tamu yang hadir dengan sapaan Tapanuli Utara "horas" dan Karo " mejuah-juah"," kata Anthony dalam pidato pembuka.

Duta Besar Amerika untuk Indonesia, Scot Marciel mengatakan, perayaan Independence Day kali ini mempunyai tiga arti bagi dia sebagai Dubes. Pertama, tentu sebagai Hari Kemerdekaan Amerika Serikat. Kedua, sebagai hari kesamaan akan hak dan kewajiban hidup bahagia sebagai manusia. Dan terakhir, hari kemerdekaan dimana sebagai Dubes, ia bisa merayakannya bersama pejabat Sumatera Barat, Sumatera Utara dan NAD.

"Merayakan hari kemerdekaan di Indonesia ini sesuatu yang berkesan karena negara Indonesia yang menghargai perbedaan," kata Marciel dalam pidato sambutannya.

Marciel mengatakan, atas nama Presiden Barrack Obama, dia berterimakasih atas kerjasama Indonesia khususnya Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat. "Pada tahun mendatang beberapa kerjasama terutama bidang pendidikan akan terus dilakukan pemerintah Amerika dan Indonesia," ujar Marciel.

Nurdin Lubis, mewakili Gubernur Sumatera Utara memuji sikap pemerintah Amerika lewat Konsul Jenderal di Medan. Terutama atas beberapa program kerjasama pendidikan dan penyediaan air bersih dan sanitasi yang digagas Amerika.

Usai perayaan, tamu dan undangan istimewa disuguhi jagung rebus dan ubi goreng oleh Anthony Woods. "Makanan ini begitu istimewa. Kami sengaja menyuguhkan untuk tamu sekalian," katanya.

Mantan Walikota Medan, Afifuddin Lubis bahkan berulang kali mencicipi jagung rebus dan ubi goreng itu. "Makanan ini sulit ditemukan saat perayaan HUT Indonesia. Tapi sekarang bisa saya makan," kata Lubis kepada Tempo.

Unik, Inilah Makanan Lezat Yang Dijahit Dengan Berbagai Pola

Judulnya aneh ya? makanan kok dijahit, namun begitulah adanya, seorang seniman Judith G. Klausner memadukan antara makanan dengan karya seni. Sebagai medianya digunakan makanan dan untuk membuat gambarnya dia menjahitnya dengan benang biasa. Bagi yang mau mencicipi maaf saja ya soalnya ini nggak bisa dimakan


Quote:
Quote:

Roti bakar dengan telor, eh bukan ding, cuma mirip.
Quote:
Quote:

Kalau yang ini disusun dari puluhan biskuit.
Quote:
Quote:

War with Passion, hmm pesan apa yang coba disampaikan ya?
Quote:
Quote:

Hmm Oreo-kah?
Quote:
Quote:



Yang ini malah kayak jamuran
Quote:
Quote:

Campuran adonan yang dibuat seni lukis.

7 Tindakan "salah" yang dilakukan Cowok Saat Memikat Hati Cewek

Saat jatuh cinta, logika sering kali tak berfungsi. Segala tindakan menjadi terlihat bodoh jika diukur dengan logika. Tapi dorongan memikat hati wanita idaman lebih besar, hingga tindakan bodoh menjadi sah-sah saja dilakukan.

Berikut, beberapa tindakan bodoh pria saat menjaring cinta wanita idaman, seperti dibahas Askmen.

1.Percaya diri dibuat-buat
Satu-satunya hal buruk daripada pria pemalu di pesta adalah pria pemalu yang berusaha bertindak seperti cool guy. Meski pemalu, Anda akan terlihat menarik. Jika Anda mencoba terlalu keras untuk terlihat percaya diri—dengan anggapan wanita lebih tertarik dengan pria penuh percaya diri—, maka Anda meremehkan kemampuan wanita. Mereka bisa menilai pria dari banyak sisi, bukan sekadar sikap percaya diri.

2.Mengenakan t-shirt ketat
Kalau tubuh memiliki cukup otot untuk ditonjolkan, Anda akan terlihat gagah saat mengenakan t-shirt ketat. Tak perlu beranggapan bahwa wanita akan senang berkencan dengan pria kekar. Mereka memang perlu dilindungi, bukan dengan otot, tapi dengan cinta Anda.

3.Berbohong
Kalau tak mampu merangkainya dengan baik, kebohongan akan berbalik membahayakan, lebih dari sekadar pipi bersemu merah karena ketahuan bohong.

4.Memasak padahal Anda tidak jago masak
Wanita kagum dengan pria yang bisa memasak, bahkan pekerjaan rumah tangga ini bisa menajdi afrodisiak hebat. Jika Anda memahaminya tapi tak mahir mengolah makanan, maka jangan menawarkan kencan memasak untuk menarik perhatian si dia.

5.Mengajak ke pameran seni yang tidak Anda pahami
Gagasan tentang kencan sempurna adalah melakukan suatu kegiatan yang menarik bagi kedua belah pihak. Dalam suatu situasi, terkadang pria keluar begitu jauh dari zona kenyamanannya demi menarik perhatian wanita idaman. Contoh, mengajak sang wanita menghadiri pameran lukisan padahal tidak tertarik dan tidak mengerti sama sekali soal seni.

6.Berpenampilan seperti anak band
Anda menatap poster Jon Bon Jovi di dinding kamar dan melamun tentang ide berpenampilan seperti anak band untuk memberi kesan baik kepada wanita idaman. Bukan tampilan yang dicari wanita, tapi bagaimana kemampuan Anda memahami musik yang bahkan bisa dijadikan bahan pembicaraan menarik selama bersamanya.

7.Minum terlalu banyak
Sebagian pria merasa percaya diri setelah menenggak alkohol, untuk kemudian dijadikannya modal menarik perhatian wanita. Benarkah? Bagaimana bila yang terjadi justru jauh dari harapan; Anda tersungkur di lantai diskotik, bahkan menumpahkan muntah, hingga diusir penjaga keamanan? Wanita idaman Anda pasti tak akan melirik.

Berkunjung Ke Kastil de Chenonceau Di Paris

Château de Chenonceau
Quote:
adalah salah satu bangunan paling indah Renaissance Prancis. Terletak di departemen Indre-et-Loire di lembah Loire, sungai Cher di desa yang sama. Puri Château de Chenonceau ditandai dengan sedang dibangun di bekas pabrik, langsung di atas sungai Cher. Bagian pertama dari kastil dibangun antara 1513-1521. Tanggal sekarang penampilan dari 16 abad. Antara 1556 - 1559 yang ditambahkan ke sebuah bangunan khas, lengkungan jembatan. Menariknya, ada dilaporkan dipecat pada tahun 1560, pertama di Prancis, dan kembang api untuk merayakan kedatangan anak Catherine François II. takhta. Kunci kadang-kadang dikenal sebagai istana "enam perempuan" karena mereka secara bertahap memberikan cara untuk kepemilikannya atas 6 wanita. Yang paling penting adalah tentang Catherine de Medici. Masyarakat tersedia sebagai benteng, yang interior rumah megah dan taman yang indah. Bahkan ada restoran dan galeri.

Pada 1515 Thomas Bohier, pendapatan kolektor untuk Raja Francis I, mulai pembangunan Chateau de Chenonceaux. Belum selesai pada saat kematiannya, pembangunan kastil selesai oleh istri dan anak Bohier. Pada 1535, Namun, Francis saya mengambil real dalam pembayaran utang. Raja Henry II, putra Francis I, memberikan puri untuk Diane de Poitiers, Duchesse de Valentinois, yang memperpanjang struktur oleh sebuah jembatan melintasi Cher. Catherine de Medici, janda dari Henry II, memaksa Diane de Poitiers ke puri perbuatan padanya. Catherine de Medici dibangun galeri di atas jembatan dan kandang kuda dikenal sebagai Batiment-des-Dames. Puri menjadi tempat tinggal favoritnya, dan di sanalah anaknya Francis II dan Mary, Ratu Skotlandia, menikah pada 1560.
Quote:
Mari Kita Mulai Perjalanannya
Spoiler for :
Plane tree alley



Spoiler for :
Plane tree alley



Spoiler for :
Path to castle



Spoiler for :
Chenonceau castle



Spoiler for :
Rear view of castle



Spoiler for :
Cher river



Spoiler for :
Pont de Diane arches and west facade



Spoiler for :
Pavilion with corner towers



Spoiler for :
Moat and tower



Spoiler for :
Flowerbed



Spoiler for :
Pont de Diane



Spoiler for :
Facade



Spoiler for :
Facade with windows



Spoiler for :
Fountain in Catherine de Medicis gardens



Spoiler for :
Stained glass windows in the chapel



Spoiler for :
Blue canopy bed in Diane de Poitiers bedroom



Spoiler for :
Hall with black and white chequered floor



Spoiler for :
Roof detail



Spoiler for :
Spiral stairs



Spoiler for :
Window

Spoiler for Video:
Quote: