Pencarian

Friday, March 2, 2012

4 Cara Menjaga Reputasi Bisnis Online




Banyak bisnis ukuran kecil menengah yang berkembang dan memanfaatkan internet untuk mendukung bisnisnya. Ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan:

1. Riset dan Perencanaan
Sebelum terjun ke dunia online, perlu riset mendalam dan perencanaan yang jelas. Misalnya, apa yang menjadi objektif dari bisnis Anda, siapa saja yang akan dilibatkan, kanal bisnis online mana yang cocok untuk karakter bisnis, seberapa realistis Anda menginvestasikan uang untuk online ini, dan bagaimana Anda menyiapkan segala hal untuk keluhan dan percakapan negatif di ranah online.

2. Memonitor dan Mendengarkan
Seperti halnya riset dan perencanaan, mendengarkan percakapan online menjadi hal sangat fundamental sebagai bagian dari upaya menjaga reputasi bisnis online.

Ada dua alasan yang mendasarinya. Pertama, sebelum Anda memulai komunikasi, Anda seharusnya men getahui apa yang orang lain katakan tentang bisnis Anda, termasuk kompetitor dan bisnis kecil serupa lainnya. Latar belakang informasi ini akan membantu Anda untuk menentukan apa saja yang dapat Anda bagikan terkait dengan minat dan nilai.

Kedua, memonitor percakapan juga penting karena ini akan membantu menyelesaikan komplain dan persoalan lain. Hal ini juga terkait dengan seberapa cepat Anda menanggapi komentar negatif. Media sosial menjadi media untuk memonitor seberapa intens merek Anda menjadi bahan percakapan.

3. Bergabung dalam Percakapan
Media sosial menyuguhkan aneka percakapan. Sebab itu, bergabung dengan percakapan tersebut menjadi signifikan untuk menjaga reputasi. Dalam membangun percakapan dengan komunitas online ini, ada tiga hal yang patut diperhatikan. Pertama, persiapkan apa saja topik yang ingin jadikan bahan percakapan (mirip ada perencanaan dalam editorial surat kabar). Kedua, menjaga komitmen. Senantiasa muncul dan menjaga kontinuitas dalam percakapan. Jangan hanya muncul sekali-sekali lalu hilang lagi. Apalagi kalau banyak orang bertanya seputar merek maupun produk. Ketiga, bersikap transparan. Tunjukkan secara transparan apa yang Anda kerjakan secarfa online. Apalagi di media sosial, pelanggan sudah sangat cerdas dan well-informed.

4. Elegan sikapi percakapan negatif
Bersikap tenang bila perbicangan tentang merek maupun produk Anda cenderung negatif. Mintalah klarifikasi atas persoalan dan kemudian memberikan klarifikasi dengan sikap egaliter dan jauh dari pembelaan diri. Mendengarkan menjadi kata kunci di sini.

15 Film Bertema Anak Indonesia Terbaik

Di tanah air kita tercinta akhir-akhir ini lagi marak-maraknya film “horkom” alias horor komedi yang ceritanya gak jelas, ga mendidik dan bukan untuk konsumsi anak-anak. Tapi jika kita melihat kembali beberapa list film Indonesia (bisa ente cari di Wikipedia :P ) , kita bakal nemuin beberapa film yang mungkin telah kita lewatin karena pamornya kalah sama film-film genre HorKom tadi. Salah satunya adalah film bertema anak-anak. Meskipun ane ataupun ente udah bukan anak-anak lagi tentunya, tapi ga ada salahnya kan kita menonton film bertema anak-anak ?! karena justru terkadang film dengan genre ini punya makna yang lebih ‘dalem dan kena’ dibanding film filmdengan cerita yang lebih dewasa.
Yaudah gan, tanpa perlu banyak berkata-kata lagi, inilah 15 film bertema anak Indonesia terbaik menurut ane. Check this out :
1. PETUALANGAN SHERINA
.
.
.
Sutradara: Riri Riza
Ayah Sherina (Sherina Munaf), yaitu Darmawan (Mathias Muchus), insinyur pertanian, mendapatkan kerja pertanian sesuai dengan impiannya, Sherina ikut pindah ke Bandung Utara. Di sekolahnya yang baru, ia mendapat musuh, Sadam (Derby Romero), yang ternyata anak dari majikan Darmawan, Ardiwilaga (Didi Petet).
Hal ini diketahui Sherina saat berliburan ke rumah Ardiwilaga. Dalam kesempatan ini permusuhan kedua anak tadi berubah menjadi persahabatan, karena keduanya diculik oleh Pak Raden (Butet Kertaradjasa), suruhan Kertarejasa (Djaduk Ferianto), yang menguasai tanah pertanian Ardiwilaga, untuk proyek propertinya.
.
.
2. Laskar Pelangi
.
.
.
.
Sutradara : Riri Riza
SEBUAH adaptasi sinema dari novel fenomenal “Laskar Pelangi” karya Andrea Hirata, yang mengambil setting di akhir tahun 70-an. Hari pertama pembukaan kelas baru di sekolah SD Muhammadyah menjadi sangat menegangkan bagi dua guru luar biasa, Muslimah (Cut Mini) dan Pak Harfan (Ikranagara), serta 9 orang murid yang menunggu di sekolah yang terletak di desa Gantong, Belitong. Sebab kalau tidak mencapai 10 murid yang mendaftar, sekolah akan ditutup.
Hari itu, Harun, seorang murid istimewa menyelamatkan mereka. Ke 10 murid yang kemudian diberi nama Laskar Pelangi oleh Bu Muslimah, menjalin kisah yang tak terlupakan.
5 tahun bersama, Bu Mus, Pak Harfan dan ke 10 murid dengan keunikan dan keistimewaannya masing masing, berjuang untuk terus bisa sekolah. Di antara berbagai tantangan berat dan tekanan untuk menyerah, Ikal (Zulfani), Lintang (Ferdian) dan Mahar (Veris Yamarno) dengan bakat dan kecerdasannya muncul sebagai pendorong semangat sekolah mereka.
Di tengah upaya untuk tetap mempertahankan sekolah, mereka kembali harus menghadapi tantangan yang besar. Sanggupkah mereka bertahan menghadapi cobaan demi cobaan?
.
.
3. Untuk Rena
.
.
.
Sutradara : Riri Riza
Rena (Maudy Ayunda), 11 th, sejak kecil tinggal di Rumah Matahari, sebuah panti asuhan yang damai dan penuh tawa. Di panti itu Rena memiliki `adik-adik’ yang sangat ia lindungi, dan ia sering membuat ulah setiap datang kunjungan calon orang tua yang ingin mengadopsi mereka. Menjelang bulan suci Ramadhan, datang seorang tamu misterius bernama Yudha (Surya Saputra) ke Rumah Matahari. Hal ini membuat Rena sangat khawatir karena ia menduga Oom Yudha datang untuk mengambil salah satu adik-adiknya. Rena pun mengajak adik-adiknya untuk bersikap hati-hati terhadap Oom Yudha. Yudha tetap datang di setiap akhir minggu dan pelan-pelan terjalin keakraban diantara mereka. Suasana di Rumah Matahari mulai berubah. Rena tiba-tiba merasa sangat dekat dengan Oom Yudha, tanpa menyadari apa sebabnya.
.
.
4. 5 Elang
.
.
.
Sutradara : Riri Riza
Baron sangat kesal ketika harus mengikuti orang tuanya pindah dari Jakarta ke Balikpapan. Ia pun memilih untuk menutup diri dari lingkungan barunya dan sibuk sendiri bermain mobil RC. Namun, karena satu dan lain hal, Baron harus mewakili sekolahnya ikut perkemahan Pramuka dan satu regu dengan Rusdi, pramuka supel yang kelewat optimistis dan kerap kali membuat Baron jengkel. Bersama dengan anggota lain, Anton si ahli api, dan Aldi, si kerdil yang tempramental, mereka memulai petualangan barunya di Perkemahan.Mereka juga bertemu dengan Sindai, gadis perkasa, yang banyak membantu Baron dkk ketika harus menjelajahi hutan lebat dalam salah satu games perkemahan. Situasi semakin menegangkan ketika Rusdi dan Anton diculik oleh komplotan penebang hutan liar pimpinan Arip Jagau di tengah hutan. Baron, Aldi, dan Sindai, yang tadinya mau kabur dari perkemahan, harus kembali untuk menolong kedua sahabatnya.
.
.
5. Denias (Senandung di Atas Awan)
.
.
.
Sutradara: John de Rantau
Film ini menceritakan tentang perjuangan seorang anak suku pedalaman Papua yang bernama Denias untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Seluruh setting lokasi dilakukan di pulau Cendrawasih ini. Cerita dalam film ini merupakan adaptasi dari kisah nyata seorang anak Papua yang bernama Janias.
Sebuah film yang harus ditonton oleh mereka yang mengaku peduli dengan dunia pendidikan di Indonesia.Sebuah film yang dapat membuka pandangan kita tentang betapa pendidikan yang layak di negeri ini masih sangat mahal, masih sangat rumit dan masih banyak terjadi diskriminasi-diskriminasi yang tidak masuk akal.
Dalam film ini juga dapat kita lihat keindahan provinsi Papua yang berhasil direkam dengan begitu indahnya.
.
.
6. Tanah Air Beta
.
..
Sutradara: Ari Sihasale
Tahun 1998. Timor-Timur berpisah dari Indonesia, membuat perpisahan harus terjadi. Banyak keluarga yang mendapatkan konflik internal antara tetap berada di Indonesia, yakni di Kupang, atau memutuskan berpindah ke Timor Timur. Sebuah keluarga yang ayahnya sudah wafat adalah salah satu keluarga yang menerima konflik tersebut. Merry (Griffit Patricia) memutuskan untuk memilih tetap berada di Indonesia dan bersekolah di sekolah kecil yang berguru ibunya, Tatiana (Alexandra Gottardo).
Mereka berdua berpisah dengan kakak Merry, Mauro yang memilih tinggal di Timor Timur bersama pamannya. Dirumah mereka, mereka berteman dengan pemilik toko kelontong; Koh Ipin (Robby Tumewu) dan Cik Irene (Tessa Kaunang).
Disekolah, Merry adalah korban kejahilan teman sebayanya, Carlo (Yahuda Rumbindi) yang sebenarnya hanya menginginkan seorang adik. Ia dirawat oleh seorang keturunan Arab bernama Abu Bakar (Asrul Dahlan) yang juga bersahabat dengan Tatiana setelah Ibu Carlo meninggal. Tatiana rajin pergi ke pengungsian untuk bertemu seorang relawan bernama Lukman (Lukman Sardi) untuk mencari tahu info mengenai Mauro.
.
.
7. Rindu Purnama
.
.
.
Sutradara : Mathias Muchus
Anak-anak jalanan Rindu (Salma Paramitha), Andi (Tara Maulana), Ipang (Irfansyah), Slamet (Muzaki Nur Islami) dikejar-kejar Satpol PP. Mereka lari menyelamatkan diri. Rindu memilih menyeberang jalan di antara padatnya mobil yang lewat. Rindu tertabrak mobil yang ditumpangi Surya (Tengku Firmansyah). Surya pergi dengan taksi, sopirnya membantu melarikan Rindu ke rumah sakit terdekat. Hilangnya Rindu, membuat cemas pengasuhnya di rumah singgah  anak jalanan, Sarah (Ririn Ekawati). Selain membantu anak jalanan, Sarah juga memberikan pendidikan terhadap masyarakat sekitarnya tentang kesehatan.
Ternyata Rindu berada di rumah Surya dan dirawat suami-istri yang bekerja di rumah Surya. Sopir Surya merasa bahagia dengan kehadiran Rindu karena belum dikarunia keturunan. Kegembiraan juga dialami istrinya. Surya merasa jengkel dengan keberadaan Rindu. Ia beberapa kali meminta sopirnya untuk mengembalikan Rindu ke komunitas anak jalanan. Tetapi permintaan ini diabaikan begitu saja.
Akhirnya Surya turun tangan langsung untuk mengembalikan Rindu ke komunitas anak jalanan. Sebelum sampai tujuan, Surya memeriksakan Rindu ke dokter. Pihak dokter mengatakan Rindu hanya mengalami gangguan daya ingat dengan skala kecil. Mendengar ucapan dokter yang menyebut anak bapak, Surya marah-marah. Sementara itu, Rindu keluar ruangan. Surya pun mencari Rindu, tapi tidak ditemukan. Saat itulah Surya merasa kehilangan sosok Rindu yang dulu dibencinya.
Saat berada di rumah, Surya mengamati lukisan Rindu. Ia terpikir akan bangunan rumah kumuh yang dilukis Rindu. Pagi harinya, ia menyusuri perkampungan anak jalanan. Di setiap pencarian Surya selalu membawa lukisan Rindu sebagai penunjuk jalan. Saat menyeberang sungai menuju sebuah perkampungan anak jalanan, ia jumpa dengan Sarah. Mata Sarah tertuju lukisan yang dibawa Surya. Dari sinilah dua insan saling berkenalan. Sarah pun mempersilahkan Surya mampir ke rumah singgah tempatnya mengajar. Mereka berdua saling membantu untuk mendapatkan Rindu. Pencarian Rindu ini, membuat Monik (Titi Syuman) anak bos tempat Surya bekerja menjadi cemburu. Monik sudah merasa Surya berjodoh dengan Surya. Pak Surya galau saat mengetahui perusahaannya akan menggusur kawasan tempat rumah singgah berada. Konflik Monik dan Pak Surya semakin meruncing saat Pak Surya menghalangi penggusuran tersebut.
.
.
8. Tendangan Dari Langit
.
.
.
Sutradara: Hanung Bramantyo
Wahyu (16 tahun) memiliki kemampuan luar biasa dalam bermain sepakbola. Ia tinggal di Desa Langitan di lereng gunung Bromo bersama ayahnya seorang penjual minuman hangat di kawasan wisata gunung api itu, dan ibunya.
Demi membahagiakan orang tuanya, Wahyu memanfaatkan keahliannya dalam bermain bola dengan menjadi pemain sewaan dan bermain bola dari satu tim desa ke tim desa lain dengan bantuan Hasan, pamannya. Sayangnya Pak Darto, ayah Wahyu sangat tidak menyukai apa yang dilakukan anaknya.
Suatu hari saat Wahyu bermain bola dengan rekan-rekannya, keahlian istimewanya tak sengaja dilihat oleh
Coach Timo yang tengah hiking bersama Matias di lereng Bromo. Pelatih Timo kemudian menawari Wahyu untuk datang ke Malang dan menjalani tes bersama Persema Malang.
Sayangnya, berbagai ujian dalam meraih kesempatan emas bermain bersama Irfan Bachdim dan Kim Kurniawan di Persema mendapat banyak halangan. Selain harus memilih antara cintanya kepada Indah dan impiannya untuk bermain bola di jenjang yang lebih tinggi, Wahyu juga harus mampu meyakinkan Pak Darto.
Belum lagi ternyata Hasan memiliki kepentingannya sendiri terhadap Wahyu.
Selain berbagai rintangan yang harus ia hadapi, layaknya seorang pemain bola sebelum mencetak gol, Wahyu juga harus menghadapi tantangan terakhir dari dirinya sendiri. Sebuah penyakit yang biasa menyerang anak-anak usia enam belas tahun seperti Wahyu.
.
.
9. Hafalan Shalat Delisa
.
.
.
Sutradara: Sony Gaokasak
Delisa (Chantiq Schagerl) gadis kecil kebanyakan yang periang, tinggal di Lhok Nga desa kecil di pantai Aceh, mempunyai hidup yang indah. Sebagai anak bungsu dari keluarga Abi Usman (Reza Rahadian), Ayahnya bertugas di sebuah kapal tanker perusahaan minyak Internasional. Delisa sangat dekat dengan ibunya yang dia panggil Ummi (Nirina Zubir), serta ketiga kakaknya yaitu Fatimah (Ghina Salsabila), dan si kembar Aisyah (Reska Tania Apriadi) dan Zahra (Riska Tania Apriadi).
26 Desember 2004, Delisa bersama Ummi sedang bersiap menuju ujian praktek shalat ketika tiba-tiba terjadi gempa. Gempa yang cukup membuat ibu dan kakak-kakak Delisa ketakutan. Tiba-tiba tsunami menghantam, menggulung desa kecil mereka, menggulung sekolah mereka, dan menggulung tubuh kecil Delisa serta ratusan ribu lainnya di Aceh serta berbagai pelosok pantai di Asia Tenggara.
Delisa berhasil diselamatkan Prajurit Smith, setelah berhari-hari pingsan di cadas bukit. Sayangnya luka parah membuat kaki kanan Delisa harus diamputasi. Penderitaan Delisa menarik iba banyak orang. Prajurit Smith sempat ingin mengadopsi Delisa bila dia sebatang kara, tapi Abi Usman berhasil menemukan Delisa. Delisa bahagia berkumpul lagi dengan ayahnya, walaupun sedih mendengar kabar ketiga kakaknya telah pergi ke surga, dan Ummi belum ketahuan ada di mana.
Delisa bangkit, di tengah rasa sedih akibat kehilangan, di tengah rasa putus asa yang mendera Abi Usman dan juga orang-orang Aceh lainnya, Delisa telah menjadi malaikat kecil yang membagikan tawa di setiap kehadirannya. Walaupun terasa berat, Delisa telah mengajarkan bagaimana kesedihan bisa menjadi kekuatan untuk tetap bertahan. Walau air mata rasanya tak ingin berhenti mengalir, tapi Delisa mencoba memahami apa itu ikhlas, mengerjakan sesuatu tanpa mengharap balasan.
.
.
10. Garuda Di Dadaku
.
.
.
Sutradara: Ifa Isfansyah
Bayu, yang masih duduk di kelas 6 Sekolah Dasar, memiliki satu mimpi dalam hidupnya: menjadi pemain sepak bola hebat. Setiap hari dengan penuh semangat, ia menggiring bola menyusuri gang-gang di sekitar rumahnya sambil mendribble bola untuk sampai ke lapangan bulu tangkis dan berlatih sendiri di sana. Heri, sahabat Bayu penggila bola, sangat yakin akan kemampuan dan bakat Bayu.
Dialah motivator dan “pelatih” cerdas yang meyakinkan Bayu agar mau ikut seleksi untuk masuk Tim Nasional U-13 yang nantinya akan mewakili Indonesia berlaga di arena internasional. Namun Pak Usman, kakek Bayu, sangat menentang impian Bayu karena baginya menjadi pemain sepak bola identik dengan hidup miskin dan tidak punya masa depan.
Dibantu teman baru bernama Zahra yang misterius, Bayu dan Heri harus mencari-cari berbagai alasan agar Bayu dapat terus berlatih sepak bola. Tetapi hambatan demi hambatan terus menghadang mimpi Bayu, dan bahkan persahabatan tiga anak itu terancam putus.
.
.
10.1 Garuda Di Dadaku 2
.
.
.
Sutradara: Rudi Soedjarwo
Bayu (Emir Mahira), yang sekarang sudah menjadi anggota sepakbola timnas U-15, ingin membuktikan dirinya mampu membawa timnya menjuarai kompetisi junior tingkat ASEAN di Jakarta. Dengan dukungan sahabatnya, Heri (Aldo Tansani), berikut teman sekelas yang memikat hatinya, Anya (Monica Sayangbati), dan pelatih timnas dengan teknik unik, Pak Wisnu (Rio Dewanto), Bayu memimpin teman-temannya berjuang amat keras untuk mencapai final.
Namun kehadiran seorang pemain baru bernama Yusuf malah mengacaukan konsentrasi Bayu. Apalagi Yusuf menjadi the rising star di tim tersebut, dan makin akrab berteman dengan Heri. Ditambah dengan situasi tim yang makin porak poranda, Bayu jadi pesimis dan memilih kabur. Final kompetisi tinggal selangkah lagi di depan mata.
.
.
11. Mirror Never Lies
.
.
.
Sutradara: Kamila Andini
Kekayaan kehidupan laut di Wakatobi dan kebijakan local suku Bajo direkam dan divisualisasikan lewat film drama tentang seorang gadis kecil bernama, Pakis (12) berusaha menemukan sang ayah yang hilang ketika berada di lautan. Pakis melakukan ritual suku Bajo di mana mereka percaya dengan menggunakan cermin, Pakis berharap dan terus menanti melihat bayangan ayahnya. Namun, apa yang diharapkannya tak kunjung terlihat. Harapan Pakis tersebut sering dihancurkan oleh ibunya, Tayung yang mencoba menutupi kejadian yang sebenarnya. Penyangkalan yang dilakukan Tayung membuat ia memakai bedak putih di wajahnya, sebuah tradisi di suku Bajo. Meskipun coba untuk dihancurkan oleh ibunya, namun harapan Pakis tetap besar. Bersama sahabat karibnya, Lumo, Pakis terus mencari jawaban di Laut Wakatobi. Persoalan dan konflik Pakis dengan ibunya semakin pelik ketika Tudo, seorang peneliti lumba-lumba muncul kedalam hidup mereka. Ke empat karakter ini kemudian saling berinteraksi di kehidupan sehari-hari dan mereka juga punya penafsiran masing-masing terhadap laut. Namun, mereka sepakat bahwa lautlah yang membantu mereka menemukan jati diri mereka.
.
.
12. Langit Biru
.
.
.
Sutradara : Lasja Fauzia Susatyo
Biru, Amanda,dan Tomtim tiga sahabat dari kecil yang sama-sama duduk di kelas 1 SMP dan tinggal berdekatan dalam satu kompleks perumahanBiru, anak tunggal dari Daniel, yang berprofesi sebagai pilot.  Biru adalah anak yang mandiri, aktif, cantik, agak tomboy, pintar, namun agak emosional.  Sang mama meninggal ketika Biru berusia 7 tahun. Jadwal terbang yang padat menyebabkan hubungan dan komunikasi antara Daniel dan Biru menjadi tidak mulus, ditambah lagi Daniel agak clueless mengenai cara menghadapi anaknya yang beranjak remaja.
Amanda, adalah anak pertama dari pasangan Henry dan Julie, dengan seorang adik bernama Brandon.  Keluarga ini harmonis dan bahagia dengan keunikannya masing-masing.  Julie, sang mama, sangat involve dengan kehidupan kedua anaknya, sehingga kadang-kadang bisa terkesan cerewet namun lucu.  Amanda adalah anak yang cantik, manis, lembut tapi juga aktif.  Adiknya Brandon sangat jago nge-dance meskipun masih kecil.  Rumah mereka adalah tempat berkumpulnya anak-anak untuk belajar dan bermain bersama karena suasana yang selalu hangat dan hidup ada di rumah ini.
Tomtim, yang badannya paling besar di antara mereka bertiga karena secara usia sebenarnya Tomtim lebih tua (pernah tinggal kelas) adalah anak tunggal dari Mama Rita yang memiliki keterbatasan atau learning difficulties. Keadaan Tomtim yang istimewa ini membuatnya seringkali menjadi target sasaran beberapa anak nakal di sekolah. Bruno, adalah salah satu anak yang suka nge-bully Tomtim di sekolah bersama dengan ganknya yaitu Jason, Samuel, dan ErlanggaKonflik memuncak karena kekesalan Biru cs atas prilaku bully Bruno cs yang tidak pernah tertangkap basah oleh guru. Akhirnya mereka merancang sebuah misi khusus untuk mengungkap kenakalan Bruno cs. Tetapi ternyata fakta yang mereka kumpulkan mengarahkan mereka kepada suatu kenyataan yang lain.
.
.
13. Sepuluh
.
.
.
Sutradara : Henry Riadi
Sepuluh menceritakan kisah percintaan dua karakter dewasa, yaitu Thomas (Ari Wibowo) dan Yanti (Rachel Maryam) yang tidak kesampaian setelah tidak direstui oleh keluarga mereka hingga berujung pada perpisahan mereka berdua. Hidup Yanti dan Thomas menjadi kacau, namun Yanti kemudian menikah dengan Aditya (Mario Tanzala), teman kuliahnya, dan Thomas juga menikah dengan Andrea sebagai istri pilihan keluarganya.Hidup Yanti menjadi menderita setelah dia mengetahui bahwa Aditya adalah seorang pecandu obat terlarang, dan kemudian Maria, puteri tunggalnya hilang diculik, sehingga hancurlah semangat hidupnya. Tanpa diketahui oleh Yanti, Adityalah yang sebenarnya telah menculik dan menjual anaknya demi mendapatkan uang untuk membeli obat-obatan terlarang dan melunasi hutangnya. Tak hanya menculik dan menjual anaknya sendiri, Aditya kemudian malah menjebak Yanti sehingga ditangkap polisi dan dipenjara atas kejahatanyang tidak pernah dilakukannya.Di sisi lain, hidup Thomas pun tak lebih bahagia dari Yanti. Thomas kehilangan isterinya Andrea akibat penyakit ginjal turunan parah yang dideritanya, meninggalkan seorang anak lelaki bernama David yang juga menderita penyakit yang sama. Thomas sebagai seorang ayah merasa bersalah pada David karena selama ini dia telah mengabaikan keluarganya demi kesibukan kantornya. Dia pun bertekad untuk melakukan apa saja demi kesembuhan David dan menjalin kembali hubungan yang erat dengan putranya tersebut. Di sisi cerita lain, Yanti dibebaskan dari penjara dan bertekad untuk mencari anaknya Maria yang telah hilang bertahun-tahun lalu. Dia dipertemukan dengan Mongki (Indah Yofana), seorang anak kecil pengemis jalanan yang bekerja untuk sindikat pengemis yang diketuai oleh Dargo (August Melasz). Mongki dan teman-temannya adalah anak-anak kecil yang harus menghadapi kekerasan dan ketidakadilan ibukota sebagai anak jalanan dan hidup di bawah naungan Dargo yang jahat.Kehadiran Mongki sedikit banyak telah mengobati rindu Yanti pada Maria, namun semakin lama Yanti mengenal Mongki dan sindikat anak jalanan dimana Mongki bekerja, semakin Yanti mengetahui rahasia hitam sindikat tersebut. Ternyata mereka telah melakukan penculikan anak-anak untuk dijadikan pengemis dan dijual ke jaringan ilegal di luar negeri, menjadi pekerja seks di bawah umur, pengemis, dan menjadi korban bagi penjualan gelap organ manusia. Situasi ini ini bertambah menakutkan dimana hari demi hari teman-teman Mongki yang juga masih anak-anak menghilang satu per satu tanpa diketahui jejaknya, sehingga ketakutan pun mulai menyelimuti Yanti, karena dia tidak sanggup untuk kehilangan Mongki seperti dia kehilangan puterinya dahulu. Di saat yang sama, Thomas terdesak waktu dalam mencari donor ginjal untuk penyakit David yang semakin parah. Demi kesembuhan dan masa depan anaknya, Thomas nekad pergi bertemu Dargo untuk mendapatkan organ ginjal di pasaran organ gelap. Yanti mengalami konflik batin, antara naluri keibuannya yang khawatir bahwa anaknya Maria telah mengalami nasib yang sama dengan anak jalanan yang ditemuinya, atau apakah Mongki adalah anaknya yang sekarang harus dia lindungi. Derita batin Yanti memuncak saat dia mengetahui Mongki disiksa dan akan berakhir naas di tangan Dargo karena telah membocorkan rahasia kegiatan sindikat gelap tersebut. Di saat yang sama, Thomas juga terjerat konflik antara hidup dan mati anaknya, dan tanpa diketahuinya, polisi yang selama ini telah mengamati kegiatan Dargo akan menghancurkan impiannya untuk menyelamatkan puteranya. Takdir akhirnya mempertemukan Yanti dan Thomas kembali di tengah-tengah perjuangan mereka menghadapi problema hidup masing-masing.
.
.
14. KING
.
.
.
Sutradara: Ari Sihasale

Kisah perjuangan dan perjalanan panjang seorang anak bernama Guntur dalam meraih cita-citanya menjadi seorang juara bulu tangkis sejati, seperti idola Guntur dan ayahnya, Liem Swie King.
Ayah Guntur adalah seorang komentator pertandingan bulu tangkis antar kampung yang juga bekerja sebagai pengumpul bulu angsa, bahan untuk pembuatan shuttlecock. Dia sangat mencintai bulu tangkis dan dia menularkan semangat dan kecintaannya itu pada Guntur, walaupun dia sendiri tidak bisa menjadi seorang juara bulu tangkis
Mendengar cerita ayahnya tentang ”KING” sang idola, Guntur bertekad untuk dapat menjadi juara dunia. Dengan segala keterbatasan dan kendala yang ada dihadapannya, sebagai sahabat setianya Raden pun selalu berusaha membantu Guntur, walaupun kadang bantuan Raden tersebut justru seringkali menyusahkannya.
Namun dengan semangat yang tinggi tanpa mengenal lelah, dan pengorbanan berat yang harus dilakukan, Guntur tak henti-hentinya berjuang untuk mendapatkan beasiswa bulu tangkis dan meraih cita-citanya menjadi juara dunia bulu tangkis kebanggaan INDONESIA dan kebanggaan keluarga.
.
.
15. Serdadu Kumbang
.
.
.
Sutradara: Ari Sihasale
Tahun lalu, murid-murid di hampir seluruh Indonesia banyak yang tidak lulus ujian nasional. Berbekal pengalaman itu, guru-guru SD & SMP 08 semakin memperketat sistem belajar dan mengajar. Namun penegakkan kedisiplinan yang kaku, menimbulkan dampak bagi murid-murid yang masih dalam usia pertumbuhan. Paling tidak bagi Amek, Acan dan Umbe.
Amek adalah salah satu murid dari sekian banyak murid SDN 08 yang tidak lulus ujian tahun lalu. Sebetulnya Amek adalah anak yang baik, namun sifatnya yang introvert, keras hati dan cenderung jahil, membuat ia sering dihukum oleh guru-gurunya disekolah. Sebaliknya Minun kakaknya, ia duduk dibangku SMP dan selalu juara kelas. Ia juga sering menjuarai lomba matematika sekabupaten. Sederet piala dan sertifikat berjejer diruang tamu mereka. Minun adalah ikon sekolah, kebanggaan keluarga dan masyarakat.
Minun dan Amek tinggal bersama ibunya, Siti, di desa Mantar. Suatu desa yang terletak dipuncak bukit, jauh dari perkotaan. Suami Siti, Zakaria, sudah tiga tahun bekerja di Malaysia tapi tidak pernah pulang, apalagi mengirimkan mereka uang. Diluar desa indah yang tertata rapi itu, ada sebuah pohon yang tidak begitu tinggi namun letaknya persis dibibir tebing, menghadap kelaut lepas. Orang kampung sekitar menyebutnya pohon cita-cita. Pohon itu memang unik. Hampir disetiap dahan diikat dengan tali yang menjulur kebawah karena ujungnya diberi pemberat. Secarik kertas bertuliskan nama seseorang berikut cita-citanya, dan dimasukan ke dalam botol berwarna – warni hingga pohon cita-cita itu terlihat begitu indah.
Minun sangat menyayangi Amek, bukan saja karena adiknya itu tidak lulus ujian tahun lalu, lebih dari itu, Amek memiliki kekurangan lahir, bibirnya sumbing dan sering menjadi bahan lelucon teman-temannya. Namun di balik kekurangannya yang di miliki, Tuhan memberikan Amek banyak kelebihan, salah satunya ia mahir berkuda. Sering orang bertanya, apa cita-cita Amek kelak? Amek tidak pernah menjawabnya, bahkan jika gurunya yang bertanya sekalipun. Amek takut kalau orang-orang akan mentertawakannya. Ia sadar betul, kekurangan yang ia miliki telah menjauhkan dirinya dari cita-citanya.

9 Film yang membangkitkan Rasa Nasionalisme




1. Trilogi Merdeka

Trilogi Merdeka dapat dikatakan sebagai film yang paling tepat untuk ditonton saat perayaan Hari Kemerdekaan. Mengapa? Karena film ini benar-benar menyuguhkan kisah mengenai perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan.


Sutradara: Yadi Sugandi

Pemain: Darius Sinathrya, Lukman Sardi, Donny ALamsyah, Teuku Rifku Wikana, Rahayu Saraswati, Astri Nurdin

Studio: Media Desa Indonesia dan Margate House

Tahun rilis: 2009, 2010, 2011

2. Nagabonar Jadi 2

Tidak ada yang lebih baik dari menyaksikan film ini saat merayakan detik-detik kemerdekaan Indonesia. Film terlaris tahun 2007 yang merupakan sekuel dari film terdahulunya, Nagabonar (1987) ini masih saja terasa fresh walaupun disaksikan berulang kali. Menyaksikan film ini tidak membutuhkan energi dan konsentrasi penuh karena pada dasarnya film ini dikemas dengan sederhana, dengan plot yang simpel dan segudang joke yang menyegarkan. Sang legenda, Nagabonar, kembali diperankan dengan sangat brilian oleh Deddy Mizwar, didampingi Tora Sudiro yang berperan sebagai Bonaga, anak laki-lakinya yang telah berubah menjadi pengusaha sukses di Jakarta.

Nagabonar tentu saja sudah tidak lagi berkutat dengan perjuangannya melawan tentara Jepang. Kali ini, ia berusaha melawan perubahan dan penyimpangan yang terjadi di tubuh Indonesia, di mana para pahlawan tidak lagi dihormati dan dihargai jasa-jasanya. Generasi muda Indonesia banyak melupakan dasar-dasar nasionalisme yang membuat mereka berhenti memperjuangkan kemerdekaan mereka-di kondisi dan dengan cara mereka sendiri.

Film ini dianggap sebagai film yang berhasil menyentil sisi sentimentil setiap orang yang menyaksikannya-khususnya mengenai nationality matter. Anda akan dibuat tertawa terbahak-bahak, menitikkan air mata, atau menggeram kesal saat mengikuti setiap adegan di film ini.

Sutradara: Deddy Mizwar

Pemain: Deddy Mizwar, Tora Sudiro, Sandra Dewi, Wulan Guritno, Lukman Sardi, Uli Herdinansyah, Darius Sinathrya, Michael Muliadro

Studio: Demi Gisela Citra Sinema

Tahun rilis: 2007

3. Denias: Senandung di Atas Awan

Film yang satu ini juga sedikit banyak akan mengilik sisi nasionalisme penontonnya. Berkisah mengenai perjuangan seorang anak di pedalaman Papua untuk mengejar pendidikan, film ini menjabarkan begitu banyak fakta mengenai keadaan pendidikan Indonesia di pulau paling timur Indonesia tersebut.

Bukan Alenia Pictures namanya jika tidak memberikan makna mendalam di tiap filmnya. Begitu juga pesan yang terkandung di dalam film ini. Walaupun dikemas untuk dinikmati keluarga, film ini sebenarnya berisi pesan penting yang ingin disampaikan kepada setiap orang yang menyaksikannya: ketidakmerataan pendidikan dan fakta bahwa belum semua anak Indonesia mendapatkan pendidikan yang layak.

Film ini berhasil lulus seleksi penjurian untuk kategori Film Asing penghargaan Academy Awards ke-80 tahun 2008 lalu.

Sutradara: John De Rantau

Pemain: Mathias Muchus, Nia Zulkarnaen, Ari Sihasale, Macella Zalianty

Studio: Alenia Pictures

Tahun rilis: 2006

4. Batas

Film yang satu ini digarap tanpa main-main. Lihat saja deretan pemeran dan kru yang turut andil di dalamnya. Disutradarai Rudi Soedjarwo, film ini seakan semakin menunjukkan "taringnya" di bawah tangan dingin Slamet Rahardjo sebagai penulis naskah.

Film ini mengangkat kehidupan TKI Indonesia di perbatasan daerah perbatasan Indonesia-Malaysia, Entikong. Di sana, tokoh Jaleswari (Marcella Zalianty), seorang guru yang meninggalkan kehidupannya yang nyaman di Jakarta untuk membereskan permasalahan pendidikan di Entikong, menemukan banyak fakta baru mengenai TKI Indonesia yang ternyata hidup dalam keterbatasan dan kemalangan. Belum lagi, kondisi pendidikan di daerah itu yang sangat memprihatinkan, membuat Jaleswari memutuskan untuk melakukan sesuatu demi (sebagian kecil) sesama saudaranya di negara tercinta Indonesia.

Satu lagi film berbobot yang patut Anda tonton!

Sutradara: Rudi Soedjarwo

Pemain: Marcella Zalianty, Arifin Putra, Ardina Rasti, Jajang C. Noer, Piet Pagau

Studio: Keana Production

Tahun rilis: 2011

5. Gie

Film ini merupakan salah satu film favorit saya. Membaca judulnya, sudah pasti semua orang bisa menebak jika film ini terinspirasi dari kisah hidup aktivis keturunan Tionghoa, Soe Hok Gie. Film ini mengisahkan kehidupan Gie mulai dari masa remaja, duduk di bangku kuliah, hingga perjuangannya melawan pemerintahan Presiden Soekarno yang saat itu berkaitan erat dengan PKI.

Sikap dan pemikiran Gie tertuang di buku hariannya yang kemudian diterbitkan dengan judul "Catatan Seorang Demonstan". Dari buku itulah, Riri Riza dan Mira Lesmana mengolahnya dalam wujud visual. Menyaksikan film ini seakan ikut merasakan perjuangan Gie dalam mengusahakan keadilan dan menyuarakan aspirasi rakyat, khususnya dari kalangan mahasiswa. Tidak ada yang lebih tepat daripada menyaksikan film ini di hari kemerdekaan Indonesia.

Sutradara: Riri Riza

Pemain: Nicholas Saputra, Wulan Guritno, Lukman Sardi, Sita Nursanti, Jonathan Mulia, Donny Alamsyah, Robby Tumewu

Studio: Mirles Pictures

Tahun rilis: 2005

6. King

Another great movie from Alenia Pictures! Kali ini, berkisah mengenai cita-cita seorang anak untuk dapat menjadi pebulutangkis nasional. Dalam segala keterbatasan dana yang dimiliki keluarganya, Guntur (Rangga Raditya), tidak pernah berhenti bermimpi untuk dapat menjadi atlet profesional yang akan membela negara tercintanya di dunia internasional, seperti pebulutangkis idolanya, Liem Swie King.

Film ini memang dibuat terinspirasi oleh prestasi yang ditorehkan Liem Swie King untuk Indonesia di masa-masa kejayaan buku tangkis Indonesia tahun 1980-an. Tidak hanya mengajak anak-anak Indonesia merajut mimpi, film ini juga menyodorkan pesan mulia mengenai rasa nasionalisme yang muncul di dada seorang anak yang hidup dengan sederhana. Bagaimana dengan Anda?

Sutradara: Ari Sihasale

Pemain: Rangga Raditya, Lucky Martin, Surya Saputra, Ariyo Wahab, Wulan Guritno

Studio: Alenia Pictures

Tahun rilis: 2009

7. Tanah Air Beta

Ingatkah Anda dengan rumah produksi Alenia? Rumah produksi yang didirikan pasangan suami-istri Ari Sihasale dan Nia Zulkanaen ini menjadi angin segar untuk dunia perfilman Indonesia karena selalu menyajikan film-film keluarga yang berkualitas dan sarat amanat. Salah satunya adalah Tanah Air Beta yang mengangkat kehidupan keluarga yang terpisah akibat pelepasan Timor Timur dari Indonesia pada tahun 1998 silam.

Nilai nasionalisme di film ini sangat terasa saat salah satu tokoh utamanya, Tatiana (Alexandra Gottardo), memilih untuk mengungsi ke Kupang, NTT, bersama anak perempuannya, Merry (Griffit Patricia), karena tetap ingin menjadi bagian dari RI. Keputusannya itu harus dibayar cukup mahal karena harus berpisah dari anak laki-lakinya yang masih berada di Timor Timur.

8. Garuda di Dadaku

Film keluarga yang satu ini terasa begitu sarat dengan nilai nasionalisme saat si tokoh utama, Bayu (Emir Mahira), seorang anak yang baru berusia 11 tahun, memiliki keinginan kuat untuk menjadi seorang pemain sepak bola profesional dan bermain untuk membela negaranya di kancah internasional. Konflik di film ini memang tidak begitu kompleks dan plotnya pun sangat sederhana. Namun, itu semua tidak mengurangi makna mendalam yang ingin disampaikan sang sutradara, Ifa Isfansyah, mengenai nilai-nilai nasionalisme.

Jika Anda berpikir ini adalah film yang hanya cocok disaksikan anak-anak-karena pemeran utamanya adalah anak-anak dan plot yang disajikan terlalu sederhana dengan konflik klise yang menguji persahabatan, sebaiknya berpikir ulang. Pada dasarnya, semua film keluarga dapat disaksikan semua kalangan, tanpa terkecuali.

Rencananya, film ini akan dibuat sekuelnya dan produksinya sudah berlangsung sejak Juli lalu.

Sutradara: Ifa Isfansyah

Pemain: Emir Mahira, Aldo Tansani, Marsha Aruan, Ikranegara, Ari Sihasale, Maudy Koesnaedi

Studio: Sbo Films Dam Mizan Productions

Tahun rilis: 2009

Film ini terasa sangat spesial karena mengambil latar di Atambua, NTT. Tentunya, tidak banyak atau bahkan belum ada film yang mengangkat kehidupan masyarakat Atambua. Sebuah tayangan yang cukup menghibur dan juga sangat edukatif.

Sutradara: Ari Sihasale

Pemain: Alexandra Gottardo, Griffit Patricia, Lukman Sardi, Ari Sihasale

Studio: Alenia Pictures

Tahun rilis: 2010

9. Minggu Pagi di Victoria Park

Film ini mengangkat kisah mengenai nasib tenaga kerja wanita (TKW) Indonesia di Hong Kong. Judul "Minggu Pagi di Victoria Park" merujuk ke tradisi para TKW Indonesia yang memang sering berkumpul di Victoria Park, sekadar berbagi cerita mengenai kehidupannya masing-masing. Tidak banyak atau bahkan baru kali ini ada film yang mengangkat kehidupan TKW Indonesia, yang pada kenyataannya sering mendapatkan perlakuan diskriminasi dari negaranya sendiri.

Menyaksikan film ini membuat saya merenungkan banyak hal, termasuk fakta bahwa para TKW tersebut berada dalam kondisi yang tidak memiliki pilihan lain kecuali menjalankan hidup mereka di negara orang: suka ataupun tidak suka. Melalui film ini, banyak hal yang bisa kita petik, salah satunya menumbuhkan rasa empati terhadap mereka dan berusaha menghargai perjuangan mereka untuk bertahan hidup. Yes, they belong to our country. Sudah seharusnya mereka dihargai sepatutnya, seperti yang tertulis di pintu kedatangan terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta: Selamat Datang Pahlawan Devisa.

Sutradara: Lola Amaria

Pemain: Lola Amaria, Titi Sjuman, Donny Alamsyah, Donny Damara,

Distributor: Pic[k]lock Production

Tahun rilis: 2010

T-Shirt Hitler jadi Trend Baru Remaja di Thailand

T-Shirt yang menmpilkan kartun dari Adolf Hitler telah menjadi trend baru yang ‘wajib dimiliki’ oleh para remaja di Thailand.

Butik-butik di ibukota Thailand, Bangkok, mulai menjual T-Shirt dengan gambar wajah sang diktator Nazi Jerman yang merupakan dalang pemusnahan etnis Yahudi, dalam bentuk Teletubbies, Panda atau Ronald McDonald.

Namun, T-Shirt yang harganya yang berkisar antara 50-100 ribu rupiah telah memicu kemarahan para wisatawan asing, saat melihat kaus dengan gambar pria yang membunuh jutaan orang dengan memasukkan mereka kedalam kamp-kamp kosentrasi.

Salah satu butik mencoba untuk membuat pembenaran atas T-Shirt buatan mereka, dengan mengatakan bahwa ini telah menjadi trend dan sangat populer pada kaula muda setempat.
“Beberapa orang asing marah, ketika melihat T-shirt dijual. Mereka datang ke toko saya dan mengeluh. Ini bukan berarti saya menyukai Hitler, tapi dia tampak lucu dan kaus ini sangat populer pada orang-orang muda..” tutur Hut, sang pemilik toko.

“Anda tidak ingin melihat kenangan masa Nazi yang mengerikan dipermainkan dengan cara ini. Ini jelas melukai perasaan setiap orang Yahudi dan setiap orang yang beradab.” tutur Itzhak Shoham, duta besar Israel untuk Thailand yang merupakan salah satu dari penentang T-shirt ini.

Bahkan, kartun dari Hitler ini tidak hanya terbatas pada pakaian. Patung sang tiran itu juga muncul di jalanan-jalanan Bangkok.

Rezim Nazi Hitler diperkirakan telah membunuh setidaknya enam juta orang Yahudi dalam Holocaust.

Sumber
Spoiler for Trend t-shirt Hitler di Thailand:







foto:The Sun

Kota Tanpa Jalan

Semua pasti tahu sebuah kota yang di kelilingi kanal dan banyak kastil ya betul Venesia ,tapi pastinya gak banyak yang tahu kalau ada sebuah desa di belanda yang juga di kelilingi air dan jalannya adalah jalan air bukan jalan darat yaitu kota Giethoorn namanya....


Spoiler for kota air:





Spoiler for kota air:





Spoiler for kota air:





Spoiler for kota air:




Spoiler for kota air:




Spoiler for kota air:

Warga Miskin Hongkong Yang Hidup Di Kandang Anjing


Hong Kong, salah satu kota terkaya dunia, dengan jumlah gerai butik mewah yang melebihi kota-kota Eropa. Namun, kondisi itu luar bisa timpang saat menyaksikan daerah kumuhnya.

Pesatnya pertumbuhan ekonomi Hong Kong juga berkat ledakan sektor properti yang memecahkan rekor. Namun bak koin, setiap hal pasti memiliki dua wajah. Dan wajah kumuh Hong Kong benar-benar memprihatinkan.

Lihat saja foto-foto yang diambil oleh fotografer Inggris Brian Cassey dan dimuat Daily Mail ini. Ia menangkap derita masyarakat kumuh, kira-kira jumlahnya mencapai seratus ribu orang, yang terpaksa tinggal di kandang anjing.

Kota ini merupakan salah satu area metropolitian terpadat dunia. Nyaris 16.500 orang tinggal di wilayah seluas satu mil persegi, dimana satu mil sekitar 1,5 km. Tinggal di kandang bukannya gratis, mereka harus membayar US$200, sekitar Rp1,8 juta, per bulannya.

Kandang-kandang itu dijejalkan ke dalam rusun kumuh. Satu kamar bisa berisi 20 kandang yang ditumpuk-tumpuk maksimal setinggi tiga kandang. Satu kandang berukuran sekitar 2x1x1,5 meter, seharusnya cukup untuk seekor anjing.

Kandang yang diletakkan paling bawah, biasanya yang paling besar. Harganya paling mahal, karena bisa hampir berdiri di dalamnya. Semua ini terdapat di dalam kota yang memiliki gerai butik mahal Louis Vuitton lebih banyak ketimbang Ibukota Prancis, Paris.

Pemilik kandang harus berbagai toilet dan fasilitan pencucian dengan penghuni lainnya. Beberapa rusun kumuh bahkan tak memiliki dapur, sehingga penghuni terpaksa mengeluarkan uang ekstra untuk membeli makanan di luar.

Rumah kandang ini sekian lama menjadi sebuah skandal di bisnis perumahan Hong Kong. Bukannya menghilang, jumlahnya malah meningkat pesat. Terutama setelah bekas jajahan Inggris ini terseret krisis ekonomi, membuat beberapa hal menjadi lebih mahal.

Salah satu yang tinggal di kandang ini adalah Cheung di Sham Shui Po. Ia mengaku kerap menderita kram karena terpaksa tidur dalam posisi fetus atau seperti janin yang meringkuk. Belum lagi suhu di dalam kandang yang lebih panas ketimbang di luarnya.

“Sangat tak nyaman dan kadang-kadang saya baru bisa tidur pukul 05.00 pagi,” ujarnya. Berbagai macam hewan yang amat familiar di daerah kumuh seperti kecoak, kelabang, kutu dan tikus, juga sering menghampirinya dan para penghuni lain. “Terkadang saya khawatir jika ada kadal atau kecoak yang merayap dan masuk ke telinga saya,” imbuhnya.

Sebagaimana terlihat di foto-foto yang diambil Cassey, sebagian besar penghuni rumah kandang ini penduduk manula. Tak dijelaskan mengapa pemerintah kota sekaya Hong Kong tak menyediakan panti jompo yang memadai bagi mereka. Sebab bagi mereka yang menghuni rumah kandang ini, hanya ada satu pilihan lain: tinggal di jalanan.

Spoiler for :
Click here to view the original image of 634x481px.


Click here to view the original image of 634x421px.


Click here to view the original image of 634x421px.


Click here to view the original image of 634x421px.


Click here to view the original image of 634x421px.


Click here to view the original image of 634x421px.


Click here to view the original image of 634x421px.


Click here to view the original image of 634x421px.


Click here to view the original image of 634x421px.


Click here to view the original image of 634x984px.

Kostum Tandang Spanyol 2012 Dari Adidas

Bola.net - Setelah sebelumnya Spanyol merilis kostum kandang mereka yang baru pada beberapa bulan yang lalu, hari kemarin Selasa (28/02) La Furia Roja ganti melaunching kostum away yang mereka punya di tahun 2012. Yang cukup mengejutkan adalah pilihan warna mereka yang selama ini kurang familiar untuk lebih lanjutnya silahkan Anda simak foto-foto kostum bikinan Adidas berikut ini.






 (ffo/lex)

Film 'DARK SHADOWS' Bakal Dibuat Semanusiawi Mungkin

'DARK SHADOWS' Bakal Dibuat Semanusiawi Mungkin
'DARK SHADOWS'
Meski trailer dari DARK SHADOWS belum dirilis, Tim Burton, sang sutradara, sudah mulai memperbincangkan bagaimana ia bakal menggarap film supranatural terbarunya itu. Dalam sebuah wawancara dengan majalah HorrorHound, sineas Inggris ini membuka suara dengan menyatakan bahwa ia ingin menggarap filmnya semanusiawi mungkin. Burton menjelaskan bahwa ia tak akan menyertakan terlalu banyak efek spesial dalam DARK SHADOWS, tidak seperti yang ia lakukan dalam ALICE IN WONDERLAND. Burton pun mengutarakan keinginannya untuk menggarap penokohannya lebih dalam.
"Kami ingin menggarap filmnya semanusiawi mungkin. Setiap efek harus terlihat seperti bukan efek visual," tegasnya. Ia juga menanggapi rumor yang beredar bahwa nantinya film ini bakal dimuati banyak sekali unsur humornya. Dengan santai, suami Helena Bonham Carter ini menjawab, "Aku baru tahu...Aku selalu memulai sesuatu dengan tekad yang sangat serius. Bahkan kadang aku menemukan humor pada hal-hal yang tak lucu dan sebaliknya."
Yang paling ditunggu dari filmnya nanti tentu saja adalah penampilan dari tokoh Barnabas yang diperankan Johnny Depp. Seperti apa nantinya penampilannya? "Kami mengacu para peran aslinya, Barnabas versi Jonathan Frid karena kesensitivitasan karakternya. Saya suka ide untuk memanjangkan kukunya," bocornya. Alasan utama Burton menggarap film ini adalah karena ia suka dengan cerita keluarga yang aneh seperti ini. "Hanya saja dengan tambahan unsur supranatural di dalamnya," imbuhnya.
Kisahnya nanti bercerita tangan Barnabas Collins, seorang playboy yang kaya dan juga majikan dari Collinwood Manor. Akan tetapi, satu kesalahan fatal, yakni membuat patah hati seorang penyihir, membuatnya dikutuk menjadi seorang vampir dan lantas dikubur hidup-hidup.
Dua abad setelah 'kematian'-nya, ia pun dibebaskan dari penjara kuburnya. Barnabas pun harus berhadapan dengan dunia yang berbeda di tahun 1972. Tak ada jalan lain selain kembali ke manornya yang telah jadi reruntuhan. Dan pada akhirnya, ia harus tinggal dengan monster, penyihir, manusia serigala, dan hantu selama sisa hidupnya.
Kisah supranatural ini bakal dirilis pada tanggal 11 Mei nanti. Bukan hanya menghadirkan sosok tenar Depp, film ini bakal diramaikan juga oleh Eva Green, Chloe Moretz, Michelle Pfeiffer, Jackie Earle Haley dan Jonny Lee Miller.

Google: Tersedia $1 Juta untuk yang bisa hack browser Chrome


AFP Photo : Jacques Brinon

Perusahaan internet raksasa bernama Google telah menawarkan hadiah berupa uang yang nilainya sangat besar yaitu totalnya hingga mencapai $1 juta nge-hack browser Chrome untuk mencari titik kelemahan keamanan pada browser tersebut.

Kontes yang diberi nama Pwnium akan diselenggarakan di konferensi keamanan CanSecWest pada tanggal 7 maret 2012 seperti yang telah diumumkan di blognya Google.

Google menawarkan pecahan nominal hadiah yang akan diberikan tergantung pada pengidentifikasian kelemahan keamanan pada browser Chrome atau error pada browser Chrome ataupun dari software lainnya.

Hadiah juga akan diberikan kepada peserta yang "First Come -First Served" yang akan mendapatkan ChromeBook dan laptop yang beroperasi menggunakan OS Google Chrome.

Dalam kontes tersebut Google juga akan memberikan hadiah besar yang bisa mengidentifikasi kekurangan web browser dan juga memperbaiki kerentanan web browser Chrome.

Pwnium tahun ini merupakan bagian dari kontes Pwn2Own yang diselenggarakan setiap tahunnya yang diadakan di konferensi yang sama. Di tahun-tahun sebelumnya, Google sudah ikut menjadi bagian dari kontes tersebut dan di tahun 2012 ini Google membuat acara sendiri secara terpisah.

Tahun ini Pwnium hanya menawarkan perpaduan antara browser Chrome dengan Windows 7 sebagai target para pesertanya.

Sumber