Pencarian
Thursday, August 4, 2011
9 Tips Ketika Memilih Fotografer Pernikahan
Peran fotografer tentu sangat penting untuk mengabadikan momen bahagia Anda. Sayangnya, menemukan juru foto yang tepat bukan hal mudah. Simak sembilan tips berikut ini agar dapat memilih fotografer yang sesuai dengan keiinginan Anda.
1. Pelajari Hasil Fotonya
Ini langkah pertama yang paling penting. Lihat semua contoh-contoh foto dan portfolio album pernikahan yang dia hasilkan. Coba perhatikan apakah angle-angle foto dan hasil akhirnya sesuai dengan selera Anda. Perhatikan juga hal-hal kecil seperti background studio yang digunakan. Sebaiknya fotografer Anda punya background studio untuk foto full body dan menutupi lantai yang Anda injak. Ini penting jika Anda menginginkan foto satu badan penuh hingga kaki. Cek juga apakah sang fotografer punya warna background yang sesuai dengan keinginan Anda.
2. Pilih Fotografer Anda
Beberapa perusahaan memiliki banyak fotografer utama. Jika Anda menyukai salah satu portfolio foto, tanyakan fotografer mana yang menghasilkan karya tersebut. Sebisa mungkin Anda harus mendapatkan fotografer yang hasilnya sesuai dengan selera Anda. Jika Anda ditawari fotografer yang lain, pelajari dulu karya-karyanya. Tidak perlu takut untuk mencari vendor foto lainnya jika fotografer yang Anda inginkan tidak tersedia.
3. Kenali Fotografer Anda
Sebelum hari H, pastikan anda sudah berbicara dengan fotografer yang anda pilih dan pastikan fotografer yang anda pilih dapat diajak kerjasama dengan baik. Beritahu apa yang anda inginkan untuk foto-foto pernikahan Anda, termasuk siapa saja yang ingin Anda abadikan. Jika Anda mempunyai referensi contoh-contoh, tunjukkan kepada fotografer Anda dan tanyakan apakah memungkinkan untuk membuat hal serupa.
4. Pahami Paket yang Ditawarkan
Pastikan Anda memahami apa yang Anda dapatkan di paket foto yang Anda pilih. Hal yang perlu diperhatikan termasuk, berapa lama fotografer akan bekerja (mulai dari prewed sampai hari H), berapa album yang Anda dapatkan, berapa banyak foto studio yang Anda dapatkan, apakah Anda bisa mengajak keluarga dan teman untuk foto studio, serta apa saja yang Anda dapatkan selain album (misalnya foto kanvas atau CD kompilasi foto).
Sebelum menandatangani kontrak, Anda dan fotografer harus sepakat terhadap hal-hal tersebut untuk menghindari perselisihan di masa datang. Dengan sama-sama memahami hak dan kewajiban masing-masing semua pihak akan bisa merasa lebih puas.
5. Kenali Biaya Lainnya
Selain harga paket, adakah biaya lain yang akan dibebankan kepada Anda. Budget memang hal yang sensitif dalam merencanakan pernikahan. Karena itu, jangan sampai Anda overbudget akibat kurang teliti dalam memeriksa detail kontrak.
Beberapa fotografer juga bisa menawarkan paket 'upgrade' dengan beberapa nilai lebih. Jika masih sesuai budget tak ada salahnya menanyakan tentang hal ini. Momen pernikahan seumur hidup sekali tentunya pantas mendapatkan dokumentasi yang baik.
6. Tandatangani Kontrak
Sangat disarankan ada kontrak tertulis yang memuat kesepakatan antara Anda dan sang fotografer. Baca dulu baik–baik kontrak yang ada, bandingkan dengan kontrak perusahaan lain sebelum anda menandatangani kontrak tersebut jika memungkinkan. Pastikan semua keinginan Anda tertulis di kontrak untuk menghindari perselisihan di kemudian hari.
7. Waktu Penyelesaian
Beberapa perusahaan memberikkan hasil fotonya lebih cepat dengan yang lain. Pastikan anda juga membandingkan hal ini.
8. Alat–alat yang Digunakan
Jika Anda mengerti tentang dunia fotografi, tak ada salahnya menanyakan detail-detail teknis seperti apa alat yang digunakan. Jika Anda awam dengan hal-hal tersebut, amati saja dengan detail portfolionya. Apakah hasil fotonya cukup tajam, warna yang dihasilkan cukup baik, dan pencahayaannya bisa membuat gambar yang diambil lebih bagus.
9. Pertimbangkan Juga Dokumentasi Video
Biasanya fotografer menawarkan satu paket dengan dokumentasi video. Lihat juga hasil karya videonya selama ini. Bicarakan juga video apa yang Anda harapkan untuk mengetahui apakah si vendor sanggup melakukannya. Jika Anda memilih vendor yang sama dengan foto, usahakan untuk meminta harga spesial untuk pemesanan paket foto dan video. Jika Anda harus memilih vendor lain, tentukan bersama pasangan, mana yang lebih penting. Foto atau video. Di vendor yang mana Anda bersedia untuk menghabiskan porsi budget lebih.
5 Foto Digital Terbesar di Dunia
1. Shanghai – 272 Gigapiksel
Nama dari proyek atau sekaligus judul foto ini adalah Shanghai. Menggambarkan panorama kota terbesar di China, Shanghai, melalui medium digital fotografi. Foto dengan total objek didalamnya tersebut berjumlah 12.000, memiliki total resolusi 272 Gigapiksel dengan ukuran file mencapai 1.24 Terrabite (TB). Karya ini, dibuat fotografer Rongkai Zhao pada 25 Mei 2010 dan diperkenalkan kepada publik pada bulan Desember tahun yang sama.
Shanghai - 272 Gigapiksel (sumber gambar : shanghai-272-gigapixels.com)
Shanghai - 272 Gigapiksel (sumber gambar : shanghai-272-gigapixels.com)
Shanghai - 272 Gigapiksel (sumber gambar : shanghai-272-gigapixels.com)
Shanghai - 272 Gigapiksel (sumber gambar : shanghai-272-gigapixels.com)
2. Sevilla – 111 Gigapiksel
Pada September 2010 lalu, Jose Manuel DomÃnguez Pablo Pompa memulai mendokumentasikan keindahan Kota Sevilla di Spanyol, di puncak sebuah gedung tinggi. Total resolusi foto tersebut mencapai 111 Gigapiksel.
Sevilla - 111 Gigapiksel (sumber gambar : sevilla111.com)
Sevilla - 111 Gigapiksel (sumber gambar : sevilla111.com)
Sevilla - 111 Gigapiksel (sumber gambar : sevilla111.com)
Sevilla - 111 Gigapiksel (sumber gambar : sevilla111.com)
3. Sugar Loaf – 152 Gigapixels
Foto Sugar Loaf ini dinamakan sesuai dengan tempat dimana foto ini dibuat. Sebuah bukit dimana panorama indah Kota Rio de Janeiro terlihat indah. Adalah RioHK group sebagai pihak yang membuat foto ini. Di foto pada hari yang cerah 20 September 2010, menggambarkan keindahan bukit Sugar Loaf dan Kota Rio de Janeiro sebagai objek tujuan pariwisata pantai terkenal di Brazil.
Sugar Loaf - 152 Gigapixels (sumber gambar : gigapan.org)
Sugar Loaf - 152 Gigapixels (sumber gambar : gigapan.org)
Sugar Loaf - 152 Gigapixels (sumber gambar : gigapan.org)
4. London – 80 Gigapixels
Jeffrey Martin mencipakan karya foto luar biasa ini pada musim panas 2010, dan diperkenalkan kepada khalayak umum pada September 2010. Foto bertemakan London ini, berhasil mengabadikan panorama London secara keseluruhan. Total resolusi yang dibuat mencapai 80 Gigapiksel.
London - 80 Gigapixels (sumber gambar : 360cities.net)
London - 80 Gigapixels (sumber gambar : 360cities.net)
London - 80 Gigapixels (sumber gambar : 360cities.net)
London - 80 Gigapixels (sumber gambar : 360cities.net)
5. Arches – 77 Gigapixels
Setelah Mei 2010 menciptakan karya foto terbesarnya di Shanghai, Rongkai Zhao kemudian membuat kembali karya baru pada bulan September di tahun yang sama. Kali ini objek panorama yang ingin ditampilkannya ialah Taman Nasional Arches di Amerika Serikat. Namun kapasitas resolusi foto ini, tak sebesar karya foto pertamanya. Total resolusinya hanya mencapai 77 Gigapiksel. (**)
Shanghai - 272 Gigapiksel (sumber gambar : gigapan.org)
Shanghai - 272 Gigapiksel (sumber gambar : gigapan.org)
Shanghai - 272 Gigapiksel (sumber gambar : gigapan.org)
Shanghai - 272 Gigapiksel
Nama dari proyek atau sekaligus judul foto ini adalah Shanghai. Menggambarkan panorama kota terbesar di China, Shanghai, melalui medium digital fotografi. Foto dengan total objek didalamnya tersebut berjumlah 12.000, memiliki total resolusi 272 Gigapiksel dengan ukuran file mencapai 1.24 Terrabite (TB). Karya ini, dibuat fotografer Rongkai Zhao pada 25 Mei 2010 dan diperkenalkan kepada publik pada bulan Desember tahun yang sama.
Shanghai - 272 Gigapiksel (sumber gambar : shanghai-272-gigapixels.com)
Shanghai - 272 Gigapiksel (sumber gambar : shanghai-272-gigapixels.com)
Shanghai - 272 Gigapiksel (sumber gambar : shanghai-272-gigapixels.com)
Shanghai - 272 Gigapiksel (sumber gambar : shanghai-272-gigapixels.com)
2. Sevilla – 111 Gigapiksel
Pada September 2010 lalu, Jose Manuel DomÃnguez Pablo Pompa memulai mendokumentasikan keindahan Kota Sevilla di Spanyol, di puncak sebuah gedung tinggi. Total resolusi foto tersebut mencapai 111 Gigapiksel.
Sevilla - 111 Gigapiksel (sumber gambar : sevilla111.com)
Sevilla - 111 Gigapiksel (sumber gambar : sevilla111.com)
Sevilla - 111 Gigapiksel (sumber gambar : sevilla111.com)
Sevilla - 111 Gigapiksel (sumber gambar : sevilla111.com)
3. Sugar Loaf – 152 Gigapixels
Foto Sugar Loaf ini dinamakan sesuai dengan tempat dimana foto ini dibuat. Sebuah bukit dimana panorama indah Kota Rio de Janeiro terlihat indah. Adalah RioHK group sebagai pihak yang membuat foto ini. Di foto pada hari yang cerah 20 September 2010, menggambarkan keindahan bukit Sugar Loaf dan Kota Rio de Janeiro sebagai objek tujuan pariwisata pantai terkenal di Brazil.
Sugar Loaf - 152 Gigapixels (sumber gambar : gigapan.org)
Sugar Loaf - 152 Gigapixels (sumber gambar : gigapan.org)
Sugar Loaf - 152 Gigapixels (sumber gambar : gigapan.org)
4. London – 80 Gigapixels
Jeffrey Martin mencipakan karya foto luar biasa ini pada musim panas 2010, dan diperkenalkan kepada khalayak umum pada September 2010. Foto bertemakan London ini, berhasil mengabadikan panorama London secara keseluruhan. Total resolusi yang dibuat mencapai 80 Gigapiksel.
London - 80 Gigapixels (sumber gambar : 360cities.net)
London - 80 Gigapixels (sumber gambar : 360cities.net)
London - 80 Gigapixels (sumber gambar : 360cities.net)
London - 80 Gigapixels (sumber gambar : 360cities.net)
5. Arches – 77 Gigapixels
Setelah Mei 2010 menciptakan karya foto terbesarnya di Shanghai, Rongkai Zhao kemudian membuat kembali karya baru pada bulan September di tahun yang sama. Kali ini objek panorama yang ingin ditampilkannya ialah Taman Nasional Arches di Amerika Serikat. Namun kapasitas resolusi foto ini, tak sebesar karya foto pertamanya. Total resolusinya hanya mencapai 77 Gigapiksel. (**)
Shanghai - 272 Gigapiksel (sumber gambar : gigapan.org)
Shanghai - 272 Gigapiksel (sumber gambar : gigapan.org)
Shanghai - 272 Gigapiksel (sumber gambar : gigapan.org)
Shanghai - 272 Gigapiksel
Merk-Merk Tua yang Bertahan Sampai Sekarang
Blue Band [1936]
BLUE Band pertama kali diproduksi di Batavia pada 1936. Blue Band juga menjadi produk makanan pertama yang dihasilkan Van den Bergh NV, milik Unilever, gabungan perusahaan margarin asal Belanda, Margarine Unie, dan pabrik sabun Lever Brothers asal Inggris. ”Sejak pertama kali diluncurkan, Blue Band sudah menjadi merek kuat yang memimpin pasar dengan kompetitor utama mentega dan margarin impor, seperti Palmboom,” kata Agus Nugraha, Brand Manager Blue Band PT Unilever Indonesia.
Permen Davos [1931]
SOEYATI Soekirman tak pernah luput membawa Davos. Nenek 68 tahun warga Banyumas ini sudah puluhan tahun menggemari permen itu. ”Orang-orang tua memang konsumen loyal kami,” kata Nicodemus Hardi, Managing Director Operasional PT Slamet Langgeng, produsen permen Davos. Permen ini dirintis oleh Siem Kie Djian pada 28 Desember 1931. Lokasi pabriknya tetap sama hingga kini: Jalan Ahmad Yani 67, Kelurahan Kandang Gampang, Purbalingga, Jawa Tengah. Perusahaan dilanjutkan anaknya, Siem Tjong An. Enam tahun berikutnya, bisnis diteruskan lagi ke anak dan menantu Tjong An: Toni Siswanto Hardi dan Corrie Simadibrata. Kini perusahaan tersebut dipimpin oleh Budi Handojo Hardi, generasi ketiga pendiri bisnis ini.
Wajik Week [1939]
SEMULA, pada 1939, Nyonya Ong Kiem Lien hanya memasak kue untuk dijual ke tetangga. Ada wajik, onde-onde, keripik tempe, rempeyek kacang, dan jadah (kue dari ketan dan kelapa parut). Usaha ini dilanjutkan oleh anaknya, Ong Gwek Nio, yang kemudian hanya berkonsentrasi pada wajik.
Siroop Tjap Buah Tjampolay [1936]
RASANJA sedap, baoenja wangi. Itulah yang tertera dalam kemasan sirup Tjap Buah Tjampolay. Minuman legendaris asal Cirebon ini pertama kali dibuat oleh Tan Tjek Tjiu pada 11 Juli 1936. Hingga kini kemasan dan labelnya tak berubah.
Sarang Sari [1934]
Botolnya hijau, mirip botol bir. Tulisan dalam kemasannya tak berubah sejak 75 tahun lalu: Limonadestroop. Sarang Sari, begitulah nama sirup berbotol serupa bir itu, bertahan di tengah gempuran minuman berkarbonat. Cikal bakal sirup ini dimulai dari De Wed Bijlsma, pengusaha asal Groningen, Belanda, yang mendirikan NV Conservenbedrijf de Friesche Boerin pada 1934.
Ting-ting Jahe [1935]
NJOO Tjhay Kwee menunggang sepeda pancal mengitari Pasuruan. Kala itu, tahun 1935, Njoo sedang merintis usaha kembang gula Sin A di Pasuruan, Jawa Timur. Kisah ini dituturkan Dyah Purwaningsih, General Manager PT Sindu Permata, perusahaan yang memproduksi ting-ting jahe. Ayu adalah cucu Njoo alias generasi ketiga pemilik perusahaan ini.
Tahu Yun Yi [1940]
DALAM bahasa Mandarin, yun yi artinya bermanfaat atau beruntung. Perusahaan tahu yang didirikan pada 1940 itu memang beruntung masih eksis hingga kini. Bisnis tahu Yun Yi dirintis oleh Liauw Hon Tjan di Jalan Jenderal Sudirman Belakang 231, Bandung. Pabrik tahu ini tak pernah berpindah hingga sekarang.
Teh Cap Botol [1940]
RIBUAN botol plastik hijau itu bergerak dalam irama teratur di atas jalur roda berjalan. Lalu, plop, plop, plop: letupan mesin memasangkan plastik kemasan ke satu per satu botol yang berisi teh amat panas. Antrean lantas menjalar ke mesin berikut yang memasangkan tutup botol. Dari sini jalur roda bergerak lagi menuju pengemasan akhir. Maka jadilah teh botol merek Joy Tea Green, yang siap dikirim ke jutaan konsumen di seluruh Indonesia serta mancanegara.
B29 [1930]
PASAR Pagi Jakarta, akhir 1930-an. Sekumpulan ibu-ibu yang sedang belanja di Toko Sewu Gunawan meriung bicara soal sabun. Sabun Cap Tangan, produk Unilever—ketika itu satu-satunya sabun cuci yang beredar di pasar—mendadak langka. Jikapun ada, harganya mahal. Para ibu mengeluh: mereka tak bisa mencuci baju, piring, bahkan mandi.
Dji Sam Soe [1913]
RUMAH kuno itu tak lagi berpenghuni. Pagarnya tertutup seng. Ketika didatangi Tempo tiga pekan lalu, tampak empat petugas bergantian menjaga rumah. Di rumah inilah Liem Seeng Tee, pendiri HM Sampoerna, mengawali sejarah pada 1927.
Beralamat di Jalan Ngaglik, Surabaya, rumah ini—selain menjadi tempat tinggal—dulunya berfungsi sebagai gudang tembakau dan pabrik rokok. Selama lima tahun Seeng Tee menguji berbagai campuran rempah dan cengkeh di rumah ini. Dji Sam Soe salah satu produknya. Dari rumah ini pula Dji Sam Soe mulai diproduksi secara masif.
Kopi Warung Tinggi [1878]
Beberapa kali berhenti berproduksi, tetap hidup berkat kepercayaan pelanggan. Dulu resep lisan, kini tersimpan di komputer.
BATAVIA, 1878. Restoran di tepian Moolen Vliet Oost—kini Jalan Hayam Wuruk— Jakarta, itu berbeda dengan bangunan lain di sekitarnya. Tampak lebih bagus, lebih besar, dan tinggi. Masyarakat di tepian Ciliwung lalu menyebutnya Waroeng Tinggi. Adalah Liaw Tek Soen, perantau asal Tiongkok, yang membangun warung itu bersama istrinya.
Kecap Bango [1928]
Kemasan diremajakan, rasa dipertahankan, penetrasi pasar diperkuat. Jurus inovatif memperpanjang umur.
BANGO itu terbang tinggi. Dari jago lokal, dia menjadi bintang di tingkat nasional. Bermula dari pojok kampung di daerah Benteng, Tangerang, pada 1928, kini sang Bango mudah dijumpai di toko kelontong di hampir seluruh penjuru Indonesia. Delapan puluh satu tahun silam, suami-istri Tjoa Pit Boen (Yunus Kartadinata) dan Tjoa Eng Nio mengawali cikal bakal Kecap Bango di rumah mereka di Benteng. Sayang, jejak awal sudah amat samar. Napak tilas Tempo di kawasan Benteng tak menemukan sarang pertama sang Bango.
BERJAM-jam sepatu berbahan kanvas itu mengendap di ember penuh air. Basah kuyup, tapi tetap baik kondisinya. Wilfried Tampubolon, pemilik sepatu itu, cuma bisa memandanginya dengan kecewa. Pupus harapannya untuk mendapat sepatu baru. ”Dua tahun sepatu saya tidak diganti, makanya sepatu itu sengaja saya rendam,” kata Wilfried tertawa mengenang kenakalannya semasa kanak-kanak. Ibunya hanya mau membelikan sepatu baru kalau sepatu lama sudah rusak.
Batik Oey Soe Tjoen (1925)
PEMBUATAN selembar batik Oey Soe Tjoen bak ritual panjang. Awalnya, Muayah, pekerja di situ, menggoreskan lilin pada motif daun. Ia lalu menyerahkan hasil kerjanya kepada sang bos, Widianti Widjaja, yang lalu memeriksanya dengan teliti. Bila dianggap oke, kain akan diambil alih pekerja lain. Ia meneruskan pekerjaan untuk motif lain.
BLUE Band pertama kali diproduksi di Batavia pada 1936. Blue Band juga menjadi produk makanan pertama yang dihasilkan Van den Bergh NV, milik Unilever, gabungan perusahaan margarin asal Belanda, Margarine Unie, dan pabrik sabun Lever Brothers asal Inggris. ”Sejak pertama kali diluncurkan, Blue Band sudah menjadi merek kuat yang memimpin pasar dengan kompetitor utama mentega dan margarin impor, seperti Palmboom,” kata Agus Nugraha, Brand Manager Blue Band PT Unilever Indonesia.
Permen Davos [1931]
SOEYATI Soekirman tak pernah luput membawa Davos. Nenek 68 tahun warga Banyumas ini sudah puluhan tahun menggemari permen itu. ”Orang-orang tua memang konsumen loyal kami,” kata Nicodemus Hardi, Managing Director Operasional PT Slamet Langgeng, produsen permen Davos. Permen ini dirintis oleh Siem Kie Djian pada 28 Desember 1931. Lokasi pabriknya tetap sama hingga kini: Jalan Ahmad Yani 67, Kelurahan Kandang Gampang, Purbalingga, Jawa Tengah. Perusahaan dilanjutkan anaknya, Siem Tjong An. Enam tahun berikutnya, bisnis diteruskan lagi ke anak dan menantu Tjong An: Toni Siswanto Hardi dan Corrie Simadibrata. Kini perusahaan tersebut dipimpin oleh Budi Handojo Hardi, generasi ketiga pendiri bisnis ini.
Wajik Week [1939]
SEMULA, pada 1939, Nyonya Ong Kiem Lien hanya memasak kue untuk dijual ke tetangga. Ada wajik, onde-onde, keripik tempe, rempeyek kacang, dan jadah (kue dari ketan dan kelapa parut). Usaha ini dilanjutkan oleh anaknya, Ong Gwek Nio, yang kemudian hanya berkonsentrasi pada wajik.
Siroop Tjap Buah Tjampolay [1936]
RASANJA sedap, baoenja wangi. Itulah yang tertera dalam kemasan sirup Tjap Buah Tjampolay. Minuman legendaris asal Cirebon ini pertama kali dibuat oleh Tan Tjek Tjiu pada 11 Juli 1936. Hingga kini kemasan dan labelnya tak berubah.
Sarang Sari [1934]
Botolnya hijau, mirip botol bir. Tulisan dalam kemasannya tak berubah sejak 75 tahun lalu: Limonadestroop. Sarang Sari, begitulah nama sirup berbotol serupa bir itu, bertahan di tengah gempuran minuman berkarbonat. Cikal bakal sirup ini dimulai dari De Wed Bijlsma, pengusaha asal Groningen, Belanda, yang mendirikan NV Conservenbedrijf de Friesche Boerin pada 1934.
Ting-ting Jahe [1935]
NJOO Tjhay Kwee menunggang sepeda pancal mengitari Pasuruan. Kala itu, tahun 1935, Njoo sedang merintis usaha kembang gula Sin A di Pasuruan, Jawa Timur. Kisah ini dituturkan Dyah Purwaningsih, General Manager PT Sindu Permata, perusahaan yang memproduksi ting-ting jahe. Ayu adalah cucu Njoo alias generasi ketiga pemilik perusahaan ini.
Tahu Yun Yi [1940]
DALAM bahasa Mandarin, yun yi artinya bermanfaat atau beruntung. Perusahaan tahu yang didirikan pada 1940 itu memang beruntung masih eksis hingga kini. Bisnis tahu Yun Yi dirintis oleh Liauw Hon Tjan di Jalan Jenderal Sudirman Belakang 231, Bandung. Pabrik tahu ini tak pernah berpindah hingga sekarang.
Teh Cap Botol [1940]
RIBUAN botol plastik hijau itu bergerak dalam irama teratur di atas jalur roda berjalan. Lalu, plop, plop, plop: letupan mesin memasangkan plastik kemasan ke satu per satu botol yang berisi teh amat panas. Antrean lantas menjalar ke mesin berikut yang memasangkan tutup botol. Dari sini jalur roda bergerak lagi menuju pengemasan akhir. Maka jadilah teh botol merek Joy Tea Green, yang siap dikirim ke jutaan konsumen di seluruh Indonesia serta mancanegara.
B29 [1930]
PASAR Pagi Jakarta, akhir 1930-an. Sekumpulan ibu-ibu yang sedang belanja di Toko Sewu Gunawan meriung bicara soal sabun. Sabun Cap Tangan, produk Unilever—ketika itu satu-satunya sabun cuci yang beredar di pasar—mendadak langka. Jikapun ada, harganya mahal. Para ibu mengeluh: mereka tak bisa mencuci baju, piring, bahkan mandi.
Dji Sam Soe [1913]
RUMAH kuno itu tak lagi berpenghuni. Pagarnya tertutup seng. Ketika didatangi Tempo tiga pekan lalu, tampak empat petugas bergantian menjaga rumah. Di rumah inilah Liem Seeng Tee, pendiri HM Sampoerna, mengawali sejarah pada 1927.
Beralamat di Jalan Ngaglik, Surabaya, rumah ini—selain menjadi tempat tinggal—dulunya berfungsi sebagai gudang tembakau dan pabrik rokok. Selama lima tahun Seeng Tee menguji berbagai campuran rempah dan cengkeh di rumah ini. Dji Sam Soe salah satu produknya. Dari rumah ini pula Dji Sam Soe mulai diproduksi secara masif.
Kopi Warung Tinggi [1878]
Beberapa kali berhenti berproduksi, tetap hidup berkat kepercayaan pelanggan. Dulu resep lisan, kini tersimpan di komputer.
BATAVIA, 1878. Restoran di tepian Moolen Vliet Oost—kini Jalan Hayam Wuruk— Jakarta, itu berbeda dengan bangunan lain di sekitarnya. Tampak lebih bagus, lebih besar, dan tinggi. Masyarakat di tepian Ciliwung lalu menyebutnya Waroeng Tinggi. Adalah Liaw Tek Soen, perantau asal Tiongkok, yang membangun warung itu bersama istrinya.
Kecap Bango [1928]
Kemasan diremajakan, rasa dipertahankan, penetrasi pasar diperkuat. Jurus inovatif memperpanjang umur.
BANGO itu terbang tinggi. Dari jago lokal, dia menjadi bintang di tingkat nasional. Bermula dari pojok kampung di daerah Benteng, Tangerang, pada 1928, kini sang Bango mudah dijumpai di toko kelontong di hampir seluruh penjuru Indonesia. Delapan puluh satu tahun silam, suami-istri Tjoa Pit Boen (Yunus Kartadinata) dan Tjoa Eng Nio mengawali cikal bakal Kecap Bango di rumah mereka di Benteng. Sayang, jejak awal sudah amat samar. Napak tilas Tempo di kawasan Benteng tak menemukan sarang pertama sang Bango.
BERJAM-jam sepatu berbahan kanvas itu mengendap di ember penuh air. Basah kuyup, tapi tetap baik kondisinya. Wilfried Tampubolon, pemilik sepatu itu, cuma bisa memandanginya dengan kecewa. Pupus harapannya untuk mendapat sepatu baru. ”Dua tahun sepatu saya tidak diganti, makanya sepatu itu sengaja saya rendam,” kata Wilfried tertawa mengenang kenakalannya semasa kanak-kanak. Ibunya hanya mau membelikan sepatu baru kalau sepatu lama sudah rusak.
Batik Oey Soe Tjoen (1925)
PEMBUATAN selembar batik Oey Soe Tjoen bak ritual panjang. Awalnya, Muayah, pekerja di situ, menggoreskan lilin pada motif daun. Ia lalu menyerahkan hasil kerjanya kepada sang bos, Widianti Widjaja, yang lalu memeriksanya dengan teliti. Bila dianggap oke, kain akan diambil alih pekerja lain. Ia meneruskan pekerjaan untuk motif lain.
Merk Indonesia Yang Selama Ini Dikira Merk Luar Negeri
Selama ini banyak lho yang mengira merk-merk ini berasal dari luar negeri . Ternyata banyak juga kan produk-produk lokal yang kualitasnya tidak kalah dengan produk luar?!
Daripada beli produk luar yang ternyata malah aspal alias bajakan mending beli produk lokal aja dech! Lagipula bukankah ini juga berarti mendukung industri dalam negeri yang otomatisi juga mendukung kemajuan negeri sendiri?!
Maspion
Iklan Maspion terkenal dengan ungkapan”Cintai produk-produk Indonesia!”. Maspion memang perusahaan
lokal yang terkenal dengan produk alat-alat elektronik keperluan rumah tangga mulai dari setrika, blender, kipas angin sampai AC. Perusahaan yang berpusat di Surabaya ini memulai bisnisnya dari tahun 1960-an loh gan: dengan menghasilkan alat2 rumah tangga.
Polygon
Pasti agan kenal dengan merek sepeda yang satu ini. Mulai dari sepeda gunung, sepeda mini, sepeda BMX, sampai sepeda lipat bisa dibuat oleh pabrik sepeda yang berlokasi di Sidoarjo, Jawa Timur ini. Soal kualitas, agan jangan mergukan. Banyak pengguna biasa sampai komunitas penggemar sepeda memakai produk lokal ini. Ane juga pake sepeda ini loh gan harga sepedanya ada yang sampai 10 juta–an waw
Polytron
Mungkin saja di rumah kita punya tv, radio tape atau alat elektronik lain bermerk Polytron. Ini ternyata produk Indonesia looh gan! Pengalaman bikin elektronik, perusahaan ini ahlinya!. Perusahaan yang punya pabrik di kudus dan Semarang ini bisa dibilang sudah jaminan deh! Soalnya sudah sejak tahun 1970-an membuat televisi, dengan kualitas yang ga kalah sama luar negeri
Byon
Perkembangan teknologi ternyata nggak membuat bangsa kita jadi penonton. Byon ikutan hadir meramaikan tren komputer notebook. Dengan harga jual yang lebih murah, Byon bukan produk asal-asalan. Melainkan punya konsep yang cukup uni, yaitu komputer notebook yang bisadi-upgrade seperti komputer desktop. Kehadiran Byon mebuktikan bangsa kita juga mampu membuat produk berteknologi tinggi
Lea
Walaupun merknya berbau Amerika, tapi sebenernya ini produk Indonesia loh gan! Soal model dan kualitas, pasti sering kita lihat sendiri kalau Lea ga pernah minder berdiri sejajar dengan jenas merk2 lokal di mall manapun. Walaupun tampilannya seperti produk impor
Tomkins
Mulai dari sepatu olahraga, sepatu bola, sampai sepatu futsal, tersedia dalam merk ini. Soal ukuran, dari dewasa sampao anak2 tersedia. Agan tidak usah bingung kesannya namanya bule banget. Padahal sepatu Tomkins memang produk lokal gan
Bodypack dan Eiger
Kedua merk ini bernaung dalam satu induk perusahaan yang berpusat di Bandung. Kedua merk ini dikenal dengan produk tasnya. Bedanya Bodypack sekarang memfokuskan diri pada produk2 tas laptop dan tas gadget, sedangkan Euger setia pada produk2 berbau kegiatan berbau alam bebas. Kualitas Eiger memang sudah dikenal luas dikalangan penggiat alam bebas.
J.CO Donuts and Coffe
Tahun 2005, outlet pertama J.CO donuts ane coffe dibuka di Supermall Karawaci. Sejak itu J.CO terus mengembangkan sayap di berbagai mall diIndonesia. Dengan mengandalkan racikan donat dan kopi berkualitas internasional, perusahaan lokal dengan rasa internasional ini terus berkembang. J.CO bahkan ada di Malaisya dan Singapura. Perusahaan ini dimili oleh Johhny Andrean
CFC
Restoran ayam goreng ini namanya Amerika banget gan. Padahal ini perusahaan lokal. California Fried Chicken pertama kali didirikan oleh Pioneerdo Gourment International Tbk, 13 Desember 1983, dengan nama California Pioneer Chicken. Tahun 1988 mengganti nama menjadi yang sekarang ini. Soal rasanya, nggak kalah kok gan dari restoran ayam asal Amerika
Hoka Hoka Bento
Hoka Hoka Bento merupakan restoran yang menyajikan makanan Jepang. pertama kali didirikan dibawah naungan PT Eka Bogainti. Dengan restoran pertama berlokasi di Kebun Kacang, Jakarta. Walaupun kelihatan seperti produk luar negeri, tapi ternyata Hoka Hoka Bento produk lokal loh gan! Kualitas makannya ga kalah sama makanan Jepang yang asli.
Ketika Merk-Merk Terkenal Saling Bertukar Logo
Spoiler for foto:
Spoiler for foto:
Spoiler for foto:
Spoiler for foto:
Spoiler for foto:
Subscribe to:
Posts (Atom)