Berdasarkan laporan terakhir Symantec, spam alias e-mail sampah masih menyumbang sebagian besar lalu lintas internet di Indonesia, yakni 86,61 persen dari keseluruhan e-mail pada bulan Oktober. Persentase ini sedikit lebih kecil ketimbang pada bulan September yang mencapai 89,40 persen.
Meski demikian, kategori spam yang berkaitan dengan leisure meningkat dua kali lipat menjadi 12 persen pada bulan Oktober, dibandingkan 6 persen pada bulan September. Spam-spam itu antara lain soal replika, obat-obatan online, bahkan scam Nigeria tipe 419. Hal ini berdasarkan rilis "Oktober 2010: Analisis Subyek Spam" yang dirilis Symantec.
Sementara itu, e-mail yang mengandung phishing atau jebakan link ke alamat laman internet palsu meningkat 0,3 persen bulan ini, dan terutama disebabkan oleh peningkatan serangan toolkit otomatis. Situs phishing yang dibuat dengan toolkit otomatis meningkat sebesar 41 persen. Namun, URL unik menurun 10 persen.
Situs phishing dengan domain IP (misalnya domain seperti http://255.255.255.255) meningkat drastis sebesar 58 persen. Layanan penyedia web menyumbang sebesar 14 persen dari keseluruhan phishing atau meningkat sebesar 24 persen dari bulan sebelumnya.
Pada Oktober 2010, phishing dalam media sosial menyumbang sekitar 4 persen dari keseluruhan lanskap phishing. Jumlah situs phishing dalam media sosial meningkat secara signifikan sekitar 80 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Seperti pada bulan sebelumnya, mayoritas situs phishing memalsukan dua merek. Phishing dari kedua merek gabungan ini mendekati 98 persen dari keseluruhan phishing dalam media sosial.
Penebar diketahui menggunakan berbagai jenis umpan untuk memikat pengguna agar memberikan informasi pribadi mereka. Pada bulan Oktober, jenis umpan yang biasa digunakan yang teramati adalah situs phishing yang mengklaim berasal dari layanan keamanan merek jejaring sosial. Pengguna diminta untuk memberikan mandat login mereka untuk terus mengakses situs jejaring sosial tersebut.
No comments:
Post a Comment