Pencarian

Monday, November 29, 2010

Sepuluh Ponsel Futuristik Yang Tak Pernah Dipasarkan

Bisnis ponsel barangkali adalah bisnis yang berkembang paling cepat belakangan ini. Kalau Anda masih ingat, satu dasawarsa yang lalu ponsel hanya bisa digunakan untuk melakukan voice call dan SMS saja. Setelah itu ponsel mulai menawarkan berbagai macam fitur yang membuatnya jadi lebih serbaguna. Bukan hanya soal fitur, desain ponsel yang ditawarkan pun semakin beragam. Ponsel tak lagi hanya berbentuk candybar, clamshell, atau slider saja. Berikut adalah sepuluh ponsel konsep dengan desain futuristik yang sayangnya tak pernah masuk masa produksi.

LG Flutter Concept Phone
LG Flutter Concept Phone
Desain ponsel buatan LG ini memang sangat futuristik. Malahan kalau mau jujur mungkin tak akan ada yang mengira kalau barang ini adalah ponsel. Dalam keadaan tertutup saja ponsel ini sudah termasuk aneh, apalagi saat dibuka. Dalam keadaan terbuka LG Flutter Concept Phone ini berbentuk mirip kipas dengan layar OLED fleksibel yang ada di tengahnya.

NEC Tag 
Phone Concept
NEC Tag Phone Concept
Konsep dasar yang ditawarkan NEC kali ini adalah fleksibilitas. Desain ponsel ini memang lebih mirip lembaran karet dengan beberapa tonjolan yang berfungsi sebagai keypad. Kalau mau, Anda juga bisa menjadikan NEC Tag Phone Concept ini sebagai gelang.

Bracelet Phone Concept
Bracelet Phone Concept
Yang satu ini memang sama sekali tidak mirip ponsel. Maklum, sang perancang adalah seorang desainer bernama Tao Ma. Yang jelas, Bracelet Phone Concept ini memang lebih condong ke arah perhiasan ketimbang sebagai alat komunikasi. Bayangkan saja betapa rumitnya proses yang harus Anda lewati sebelum bisa menelepon atau menerima SMS.

Nokia 888 Mobile Phone
Nokia 888 Mobile Phone
Seperti juga desain yang ditawarkan NEC, Nokia 888 Mobile Phone ini menawarkan fleksibilitas. Anda bisa melipat ponsel ini menjadi berbagai macam bentuk karena ponsel ini memang fleksibel.

Relexer Cellphone
Relexer Cellphone
Relexer Cellphone ini adalah hasil karya seorang desainer bernama Lu Yin. Kabarnya, selain bisa berfungsi sebagai ponsel, Relexer Cellphone ini bisa jadi alat bantu untuk memeriksa kondisi kesehatan. Bila disambungkan dengan sebuah termometer, ponsel konsep ini bisa mengukur suhu tubuh dan mungkin juga menampilkan informasi lain yang berhubungan dengan kesehatan.

Nokia Morph Cell Phone 
Concept
Nokia Morph Cell Phone Concept
Masih menawarkan konsep fleksibel, Nokia Morph Cell Phone Concept ini malah mencoba membuktikan kalau gadget masa depan tak akan lagi terikat pada bentuk. Anda bisa membentuknya sesuai keinginan Anda. Selain itu, komponen dari ponsel ini juga dibuat transparan dan permukaannya menggunakan bahan yang sanggup membersihkan dirinya sendiri.

LG Folding Phone
LG Folding Phone
Bisa jadi ponsel, bisa juga jadi headphone. Menarik kan. Di kedua ujungnya ada layar sentuh untuk mengakses fungsi-fungsi dari ponsel konsep ini sementara di balik layar tadi ada sepasang speaker yang bisa digunakan untuk mendengarkan lagu saat Anda memfungsikan LG Folding Phone ini sebagai headphone.

Philips Fluid Flexible 
Concept
Philips Fluid Flexible Concept
Seorang desainer asal Brazil bernama Dinard da Mata memimpikan sebuah smartphone yang juga bisa berfungsi sebagai perhiasan dan hasilnya adalah Philips Fluid Flexible Concept ini. Permukaan dari gelang ini adalah layar fleksibel yang bisa digunakan untuk mengakses fitur smartphone sekaligus menjadi perhiasan.

Glass Phone Concept
Glass Phone Concept
Tak banyak yang bisa dibahas dari ponsel hasil rancangan Mac Funamizu ini. Yang pasti, seperti namanya, Glass Phone Concept ini memang tembus pandang layaknya kaca.

DYA Phone: A New Concept
DYA Phone: A New Concept
Entah apa maksudnya, tapi ponsel konsep buatan DYA bisa digeser ke atas secara diagonal. Tak jelas maksudnya namun yang pasti desain yang ditawarkannya sangat revolusioner.
Mungkin masih banyak lagi desain ponsel revolusioner yang sempat dipamerkan para desainer maupun pabrikan ponsel itu sendiri namun sayangnya sebagian besar, kalau tak bisa dibilang semua, ponsel itu tak pernah masuk masa produksi. Entah karena kesulitan mengaplikasikan teknologi yang ada atau malah ketakutan bahwa ponsel ini terlalu aneh sehingga tak ada yang mau membelinya. Anda sendiri bagaimana?

No comments:

Post a Comment