Jumat, 03/12/2010 14:03 WIB
10 Tema Akan Dibocorkan WikiLeaks dari Jakarta
Fitraya Ramadhanny - detikNews
London - 3.059 Dokumen Kedubes AS di Jakarta akan dibocorkan situs whistleblower WikiLeaks. Semuanya terangkum dalam 10 tema besar. Namun tema terorisme tidak termasuk, walaupun menjadi masalah besar di Indonesia dalam dekade terakhir ini.
Seperti dilansir dari guardian.co.uk, Jumat (3/12/2010), dokumen yang bakal dibocorkan dari Jakarta mencakup 10 bidang utama. Sepuluh bidang ini ditandai dengan kode khusus yang hanya dipahami para diplomat AS.
Kode-kode ini adalah PHUM, KTIP, KCRM, KWMN, SNIG, KFRD, ASEC, PREF, ELAB, dan KMCA. Belum semua kode-kode ini bisa diterjemahkan. Namun beberapa sudah bisa diketahui artinya.
PHUM adalah untuk tema Hak Asasi Manusia. Artinya akan ada kasus-kasus pelanggaran HAM yang akan dibongkar WikiLeaks. Ada juga ELAB yang terkait dengan isu-isu buruh dan tenaga kerja.
Sedangkan PREF adalah soal pengungsi. Ini diduga terkait dengan kasus manusia-manusia perahu yang singgah ke Indonesia dalam perjalanan ke Australia. Australia sedang merayu Indonesia agar membantu mereka mengatasi manusia-manusia perahu ini.
Yang tentunya akan menarik adalah dokumen Kedubes AS di Jakarta bertema ASEC. Ini adalah isu pertahanan. WikiLeaks akan membongkar memo-memo dari Kedubes AS yang menyoroti pertahanan di Indonesia. Tentu akan menarik jikalau nanti dibongkar kawat-kawat yang mengomentari soal Kopassus yang akan kembali bekerja sama dengan militer AS. Sedangkan sisanya, belum bisa diketahui definisinya.
Namun ada juga sejumlah tema yang terkait dengan Indonesia, namun tidak ada kodenya dari Kedubes AS di Jakarta. Artinya, WikiLeaks tidak melirik tema-tema tersebut.
Tema-tema yang absen itu misalnya PGOV, yang artinya WikiLeaks akan membongkar memo-memo AS terkait pemerintahan setempat di mana kedubes mereka berada. Tidak ada juga dokumen dengan tema ECON yang isinya bagaimana AS memantau kondisi perekonomian di negara target.
Yang juga absen adalah PTER atau pemberantasan terorisme. Padahal, kasus terorisme sangat marak di Tanah Air, bahkan hotel Amerika seperti JW Marriott menjadi sasaran bom. Namun entah kenapa tidak ada tema terorisme dari dokumen Kedubes AS di Jakarta yang akan dibocorkan WikiLeaks.
http://www.detiknews..com/read/2010/...s-dari-jakarta
Sabtu, 04 Desember 2010 , 08:46:00
Pemerintah Siapkan Klarifikasi Wikileaks
JAKARTA - Pemerintah tengah menyelidiki kebenaran informasi dalam situs Wikileaks yang memuat bocoran kabel diplomatik Amerika Serikat (AS) yang terkait dengan Indonesia. Jika ada informasi tidak benar, pemerintah akan mengklarifikasi. "Dalam waktu dekat kan perlu kita klarifikasi," kata Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring di Kantor Presiden, Jakarta, kemarin.
Tifatul mengatakan, informasi dalam Wikileaks bukan merupakan rahasia negara di Indonesia. Informasi itu merupakan rahasia AS. Namun, karena terkait Indonesia, pemerintah memandang perlu untuk menelusuri dan mengklarifikasi.
Menlu Marty Natalegawa mengatakan, pada hakikatnya, informasi di situs Wikileaks merupakan masalah AS. "Yang pasti Kemenlu tidak akan memberikan komentar langsung terhadap bocornya dokumen-dokumennya itu," kata Marty.
Informasi di situs Wikileaks didapat dari assesment Kedubes AS di Jakarta. Marty mengatakan, dalam diplomasi, perwakilan setiap negara di luar negeri memang akan memberikan assesment untuk negara asalnya.
"Perwakilan-perwakilan kita di luar negeri melakukan hal yang sama, mengumpulkan info, data, dan analisa. Itu semua kita lakukan sesuai aturan dan norma-norma diplomasi yang berlaku," kata Marty.
Wikileaks memuat bocoran kabel diplomatik banyak negara. Untuk Indonesia, ada lebih dari 3 ribu informasi yang dimuat. Informasi-informasi sensitif yang dimuat Wikileaks antara lain, masalah peralatan militer untuk Kopassus. Sejak 1999, militer AS tidak boleh melatih tentara negara lain yang dianggap melanggar HAM, di antaranya adalah Kopassus di Indonesia.
Namun, Dephan AS masih melatih Kopassus yang disetujui oleh Kedutaan AS Jakarta. Pasukan Baret Hijau AS melatih Kopassus dalam perang kota, teknik penembak sniper mutakhir, operasi penerjunan udara, pertempuran jarak dekat, dan operasi psikologis.
Informasi lain mengenai Timor Timur. Pemerintahan Bill Clinton menekan Pemerintah RI agar menerima kehadiran pasukan perdamaian internasional di Timor Timur usai jajak pendapat 1999 yang disusul kerusuhan. Pemerintahan Clinton menekan dengan ancaman penghentian bantuan ekonomi.
Ada pula laporan mengenai Pemilu 2004. Di situ, SBY disebut the thinking general. Assesment juga memuat resistensi AS bila Wiranto menjadi presiden RI. Sebab, hubungan dengan AS akan sangat rumit karena Kongres AS menaruh perhatian pada isu HAM Timor Timur. Pada Februari 2003, Penuntut PBB memang mendakwa Wiranto atas pelanggaran HAM di Timor Timur tahun 1999 dan perintah penahanan telah dikeluarkan interpol, yang berarti dia bisa ditahan bila meninggalkan Indonesia. (sof)
http://www.jpnn.com/read/2010/12/04/...asi-Wikileaks-
Dokumen Bocor di WikiLeaks, Hubungan Indonesia-AS Terancam Iritasi
Kamis, 02 Desember 2010, 01:57 WIB
Presiden AS Barack Obama saat mengunjungi IndonesiaREPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Hubungan antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Amerika Serikat terancam mengalami iritasi serius terkait Government to Government (G2G). Hal ini terkait dengan bocornya rangkaian cerita dari dokumen diplomatik AS dan Indonesia lewat WikiLeaks.
Demikian dikatakan oleh Peneliti Lembaga Survei Indonesia (LSI), Burhanuddin Muhtadi kepada Republika, Rabu (1/12). Ia kemudian menjelaskan, bahwa akan ada dua level dampak yang sangat mungkin terjadi jika WikiLeaks membocorkan aksi intelejen yang melibatkan pemerintah AS dan Indonesia.
"Pertama, pada level pemerintah dan elite politik," katanya. Sebab, tambah dia, bagaimanapun pemerintah dan parpol itu tidak tunggal. "Saya sendiri tidak bisa berandai-andai, namun kalau ada informasi yang dilempar oleh WikiLeaks terkait dukungan pemerintah AS pada parpol tentu akan menimbulkan efek keributan antara parpol," kata dia.
Level kedua, dampaknya pada tingkat publik. Menurut dia, jika informasi yang dibocorkan sangat krusial, maka sudah pasti akan menambah sentimen masyarakat pada AS. Ia kemudian menambahkan, "Setahu saya, ketika data-data itu dibocorkan, Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton dan Presiden Obama rajin menelepon sahabat-sahabatnya dari negara lain." Kata dia, pemerintah AS sadar betul bahwa itu akan mengganggu hubungan diplomatik AS dan negara-negara sahabatnya.
http://www.republika.co.id/berita/br...rancam-iritasi
No comments:
Post a Comment