Pencarian
Thursday, December 9, 2010
Jangan Tunggu Haus Untuk Minum
Jakarta, Kebanyakan orang akan minum air saat merasa haus. Namun, sebaiknya jangan lagi menunggu rasa haus datang untuk meminum air karena jika sudah merasa haus itu sinyal tubuh mengalami dehirasi atau kekurangan air.
Peranan air sangat penting bagi manusia, bahkan bisa disetarakan dengan kebutuhan tubuh akan zat-zat gizi lain. Hal ini karena air adalah komponen terbesar di dalam tubuh manusia.
Selama satu hari, jumlah air yang dikeluarkan oleh tubuh dengan kondisi normal melalui air seni, buang air besar, keringat, dan saluran napas sekitar 2 liter atau 8 gelas. Oleh karena itu, air yang dibutuhkan untuk mengganti cairan dalam tubuh jumlahnya harus sama atau bahkan lebih.
"Jangan pernah malas minum air dan jangan tunggu haus dulu baru minum," kata Dr Samuel Oentoro, M.S.,SpGK., ahli gizi klinik FKUI-RSCM, dalam acara Anugerah Abikarya Syandana 'Air adalah kebaikan alam dan manfaatnya bagi tubuh' di Rumah Imam Bondjol, Menteng, Jakarta, Rabu (8/12/2010).
Dr Samuel menjelaskan, saat merasa haus sebenarnya tubuh sudah mulai kekurangan air sebanyak 1 persen. Kekurangan air 1-2 persen saja bisa membuat tubuh merasa letih, lemah, mengganggu konsentrasi dan kemampuan berpikir.
"Asal tahu saja, kandungan air terbanyak dalam tubuh ada di otak, karena 80-85 persen sel otak terdiri dari air. Jadi ketika Anda kekurangan air 1 persen saja saat haus, daya pikir di otak mulai terganggu. Bukan sulit, tetapi menjadi lebih berat untuk berpikir," jelas Dr Samuel yang juga berpraktik di Semanggi Spesialist Clinic.
Selanjutnya ketika kekurangan 4-6 persen air, tubuh akan mengalami kelemahan yang berat, pucat, selaput lendir di mulut benar-benar kering, buang air kecil berkurang dan kesadaran menjadi gelisah.
Dan apabila mencapai 10 persen, kesadaran tubuh sudah tidak merespons (unresponsive), buang air kecil tidak ada (anuria), muka terlihat kelabu, tekanan darah menurun, nadi sangat cepat dan pelan, yang semuanya bisa berakibat fatal bahkan bisa menyebabkan gagal ginjal.
"Kurang minum air bisa berakibat fatal untuk tubuh, jadi banyak-banyaklah minum air. Kelebihan air juga bisa berakibat fatal, tapi selama Anda masih minum melalui mulut dan bukan infus, saya yakin tubuh Anda tidak akan kelebihan air, karena belum apa-apa Anda sudah merasa begah (perut terasa penuh)," jelas Dr Samuel.
Menurut Dr Samuel, sangat mudah untuk mendeteksi bahwa tubuh mulai kekurangan air, yaitu ketika tubuh memberikan sinyal untuk segera minum. Sinyal tubuh untuk minum berbeda dengan rasa haus, kondisi ini biasanya terjadi sebelum Anda merasa haus.
Selain itu, Dr Samuel juga mengingatkan untuk selalu memperhatikan warna urine setiap kali buang air kecil.
"Kalau ke toilet, selalu perhatikan warna urine Anda, kalau warnanya bening atau kuning muda maka status air di tubuh masih bagus. Tapi kalau warnanya kuning pekat atau kecoklatan, tandanya tubuh mengalami dehidrasi. Segeralah minum untuk mengimbanginya," kata Dr Samuel.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment