Ring Of Fire di Samudera Pasifik selama ini jadi misteri bagi ilmuwan. Namun kini mereka menemukan alasan mengapa gempa dan letusan gunung api terbatas di wilayah itu.
Sebuah studi baru menunjukkan alasan mengapa aktivitas vulkanik di seluruh dunia terjadi di ruangan sempit tersebut.
Peristiwa ini terkait dengan unsur rumit cairan, magma panas dan cairan pendingin yang tergabung di bawah kerak bumi sehingga menciptakan letusan gunung berapi.
Ilmuwan selama beberapa dekade ini telah mengetahui lengkungan rantai gunung berapi atau busur vulkanik, seperti di kepulauan Aleutian lepas pantai Alaska merupakan tempat interaksi lempeng tektonik.
Ini telah diakui selama hampir 50 tahun bahwa busur vulkanik merupakan tempat satu lempeng samudera saling bertumpu dengan lempeng lain, kata Phillip England dari Oxford University, Inggris.
Tetapi, meskipun banyak model yang dibutuhkan untuk menjelaskan, namun tidak ada yang mampu berikan pemahaman soal lokasi dan ukuran busur vulkanik secara spesifik, tandasnya.
Kini, tim Oxford menggunakan model matematis dari pergerakan panas dengan dua lempeng yang bertubrukan.
Mereka menemukan bahwa pola geometris yang diamati hanya dapat dijelaskan jika gunung berapi terlokalisasikan di beberapa daerah sempit di mana mantel mencair tanpa adanya air.
Bintik terbatas dari batuan cair ini kemudian membentuk jalan yang melewati mantel bumi ke permukaan. Selanjutnya, bahan peledak berupa magma tersebut menciptakan letusan yang sangat keras.
Sebagai alasan sebuah letusan dahsyat, rantai vulkanik ini terus menjadi petunjuk berharga bagi evolusi bumi.
Di sini, batuan cair terpisah dari mantel sehingga memperkuat lapisan kerak bumi yang secara signifikan menambah volume gas yang dipancarkan ke atmosfer.
Tim Inggris ini berniat untuk menyelidiki implikasi hasil penelitian ke proses kimiawi yang terjadi di bawah rantai vulkanik. Penelitian tersebut diterbitkan di jurnal Nature.
No comments:
Post a Comment