Pencarian

Thursday, December 1, 2011

5 Maestro Lukis Indonesia

Spoiler for 1. Raden Saleh :

Raden Saleh Sjarif Boestaman adalah salah seorang pelukis paling terkenal dari Indonesia. Bisa dibilang ialah orang pertama Indonesia yang meng-internasional. Pergaulannya yang lusa menghantarkannya pada bangsawan dan keluarga kerajaan Inggris, Prusia, Austria dan Belanda. Tak sedikit pula yang menganugerahinya tanda penghargaan, yang kemudian selalu ia sematkan di dada. Di antaranya, bintang Ridder der Orde van de Eikenkoon (R.E.K.), Commandeur met de ster der Frans Joseph Orde (C.F.J.), Ksatria Orde Mahkota Prusia (R.K.P.), Ridder van de Witte Valk (R.W.V.), dll.
Sedangkan penghargaan dari pemerintah Indonesia diberikan tahun 1969 lewat Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, secara anumerta berupa Piagam Anugerah Seni sebagai Perintis Seni Lukis di Indonesia. Wujud perhatian lain adalah, pembangunan ulang makamnya di Bogor yang dilakukan oleh Ir. Silaban atas perintah Presiden Soekarno, sejumlah lukisannya dipakai untuk ilustrasi benda berharga negara, misalnya akhir tahun 1967, PTT mengeluarkan perangko seri Raden Saleh dengan reproduksi dua lukisannya bergambar binatang buas yang sedang berkelahi.

Berkat Raden Saleh, Indonesia boleh berbangga melihat karya anak bangsa menerobos museum akbar seperti Rijkmuseum, Amsterdam, Belanda, dan dipamerkan di museum bergengsi Louvre, Paris, Perancis.
Spoiler for karya:





Spoiler for 2. Affandi Koesoema:

Affandi Koesoema adalah seorang pelukis yang dikenal sebagai Maestro Seni Lukis Indonesia, mungkin pelukis Indonesia yang paling terkenal di dunia internasional, berkat gaya ekspresionisnya yang khas. Pada tahun 1950-an ia banyak mengadakan pameran tunggal di India, Inggris, Eropa, dan Amerika Serikat. Pelukis yang produktif, Affandi telah melukis lebih dari dua ribu lukisan.

Spoiler for karya:




Spoiler for 3. Basoeki Abdullah:

Basoeki Abdullah adalah salah seorang maestro pelukis Indonesia. Ia dikenal sebagai pelukis aliran realis dan naturalis. Ia pernah diangkat menjadi pelukis resmi Istana Merdeka Jakarta dan karya-karyanya menghiasi istana-istana negara dan kepresidenan Indonesia, disamping menjadi barang koleksi dari berbagai penjuru dunia.
Spoiler for karya:






Spoiler for 4. Barli Sasmitawinata:

Barli Sasmitawinata adalah seorang pelukis realis asal Indonesia. Ia mulai menekuni dunia seni lukis sekitar tahun 1930-an dan merupakan bagian dari “Kelompok Lima” yang juga beranggotakan Affandi, Hendra Gunawan, Sudarso, dan Wahdi. Awalnya ia menjadi pelukis atas permintaan kakak iparnya pada tahun 1935 agar ia memulai belajar melukis di studio milik Jos Pluimentz, pelukis asal Belgia yang tinggal di Bandung. Di sana ia banyak belajar melukis alam benda. Setelah berguru pada pelukis Italia Luigi Nobili (juga di Bandung), pada tahun 1950-an ia lalu melanjutkan pendidikan seni rupa di Eropa.
Latar belakang pendidikan tingginya di Belanda dan Perancis (Académie de la Grande Chaumière, Paris, 1950 dan Rijksakademie van beeldende kunsten, Amsterdam, 1956) terwakili dalam karya-karyanya yang menunjukkan penguasaan teknik menggambar anatomi tubuh secara rinci.
Spoiler for karya:





Spoiler for 5. Hendra Gunawan:

Hendra Gunawan dilahirkan pada 11 Juni 1918 di Bandung, Jawa Barat. Ia beruntung karena sempat sempat masuk sekolah dan belajar melukis pada Wahdi, seorang pelukis pemandangan. Kegiatannya bukan hanya melukis semata, tetapi pada waktu senggang ia menceburkan diri pada grup sandiwara Sunda sebagai pelukis dekor. Dari pengalaman itulah, ia mengasah kemampuannya.
Pertemuannya dengan Affandi merupakan fase dan sumber inspirasi jalan hidupnya untuk menjadi seorang pelukis. Keberaniannya terlihat ketika ia membentuk Sanggar Pusaka Sunda pada tahun 1940-an bersama pelukis Bandung dan pernah beberapa kali mengadakan pameran bersama. Lukisan “Pengantin Revolusi”, disebut-sebut sebagai karya empu dengan ukuran kanvas yang besar, tematik yang menarik dan warna yang menggugah semangat juang. Nuansa kerakyatan menjadi fokus dalam pemaparan lukisannya
Spoiler for karya:







Spoiler for tambahan dari agan2:
Quote:
Originally Posted by andri subono View Post
ane tambahin gan
Sudjojono : ini dulunya pelukis istana kesayangan Bung Karno
doi yang bikin PERSAGI (Persatuan Ahli Gambar Indonesia)

Quote:
Originally Posted by Sixmar View Post
Ane tambahin gan:

Sang Maestro dari KOTA ANE SOLO *ada museumnya juga gan

BP DULLAH (1919 - 1996)



Karya:

Quote:
Originally Posted by kryptomeria View Post
tambahan dari ane gan.. bukan WNI asli sih.. tapi akhirnya jadi warga

don antonio blanco



beliau punya museum di Bali.. Hari minggu kemarin baru aja ke sana.. top banget dah..
Quote:
Originally Posted by suikodenz View Post
nih gan lukisan raden saleh yg pertama (yg penangkapan raden saleh) sebenernya dibuat untuk menanggapi lukisan J.W. Pieneman

J.W. Pieneman sendiri merupakan pelukis Belanda yang TIDAK PERNAH KE INDONESIA (otomatis dia nggak tau sikon yang sebenernya pada saat penangkapan)
dia menggambarkan peristiwa penangkapan pangeran diponegoro dengan berat sebelah (analisanya banyak tapi agan analisa sendiri ya, seperti bendera, lokasi, baju diponegoro, letak berdiri diponegoro, posisi anak buah diponegoro, ekspresi de kock dan diponegoro, serta gesture mereka)
dan kenapa kepala jendral de kock kepalanya dibuat lebih besar proporsinya pada lukisan raden saleh karena dia ingin menggambarkan sosok de kock sebagai sosok yang besar kepaka bengal(yg jelek2 pkoknya gan)
karena perundingan ini sebenernya diadakan pada bulan puasa
karena itulah raden saleh membuat lukisan 'balasan'

No comments:

Post a Comment