Khasiat Kulit Manggis Bagi Kesehatan
Manggis (Garcinia mangostana L.) adalah
sejenis pohon hijau abadi dari daerah tropika yang diyakini berasal
dari Kepulauan Nusantara. Itulah sebab, banyak pihak yang meyakini buah
yang satu ini asli Indonesia secara fisik, pohon manggis mampu tumbuh
mencapai 7 hingga 25 meter. Bentuknya khas dengan kulit berwarna merah
keunguan ketika matang, meski ada juga varian yang kulitnya berwarna
merah. Manggis berkerabat dengan kokam, asam kandis, dan asam gelugur,
rempah bumbu dapur dari tradisi boga India dan Sumatera.
Buah ini merupakan spesies terbaik dari genus
Garcinia. Manggis termasuk buah eksotik yang sangat digemari konsumen,
baik didalam maupun luar negeri, karena rasanya lezat, bentuk buah yang
indah, dan tekstur daging buah yang putih halus. Tidak heran, manggis
mendapat julukan Queen of Tropical Fruits (ratunya buah-buah tropis).
Sudah banyak orang yang telah merasakan
khasiat kulit manggis sehingga karena keajaibannnya di sebut amazing
juice, sebenarnya khasiat kulit manggis bisa kita buktikan dengan teori
sederhana yaitu makan buahnya dan buang kulitnya ke tempat sampah
setelah 3 bulan atau setahun kita lihat kembali kulit manggis yang kita
buang ke tempat sampah maka akan tetap utuh dan tidak busuk maka para
ahli meneliti kenapa kulit manggis tidak busuk sewaktu di buang di
tempat sampah ternyata dalam kulit manggis mempunyai khasiat anti
bakteri dan jamur sehingga kulitnya tetap utuh sebagaimana hasil dari
penelitian para ahli di bawah ini.
Hambat Bakteri
Dalam paparannya, Prof. Sidik juga menjelaskan
aspek farmakologis dari tanaman manggis yang diperoleh dari sejumlah
penelitian. Kulit buah manggis diketahui mempunyai daya antimikroba
terhadap beberapa jenis bakteri.
“Kulit buah manggis juga bersifat antijamur,”
ujarnya. Aktivitas antijamur hasil isolasi beberapa xanton (salah satu
jenis zat warna pada manggis) yang berasal dari kulit buah manggis dan
beberapa derivat mangostin terhadap jamur Fusarium oxysporumf. sp. Vasinfectum, Alternaria tenuis, dan Drechela oryzae dapat menghambat pertumbuhan semua jamur tersebut.
Telah dilakukan pula penelitian terhadap
aktivitas xanton dalam kulit manggis terhadap pertumbuhan
Staphylococcus aureus yang resisten terhadap antibiotik metisilin.
Hasilnya menunjukkan bahwa satu isolate aktif, alfamangostin, yang
merupakan salah satu derivat xanton, menghambat pertumbuhan bakteri
tersebut dengan MIC sebesar 1,57-12,5 µg/mL.
Penelitian antiinflamasi dari kulit buah manggis
dilakukan dengan menggunakan mangostin dari ekstrak etanol 40 persen
mempunyai aktivitas penghambatan yang kuat terhadap pelepasan histamin
dan sintesis prostaglandin E2 sebagai mediator inflamasi. Ekstrak
metanol kulit buah manggis mempunyai efek meredam radikal bebas yang
kuat.
Menangkis kanker
Selain itu, ekstrak metanol mangostin dari kulit
buah manggis dapat menghambat sel kanker dan menyebabkan apoptosis pada
sel kanker payudara serta menghambat produksi spesies oksigen reaktif
sebagai radikal bebas. Berdasarkan penelitian tersebut, mangostin dari
ekstrak metanol kulit buah manggis mempunyai potensi sebagai
kemopreventif terhadap kanker.
Studi terhadap aktivitas antikanker pada enam
xanton yang diekstraksi dari kulit buah manggis secara invitro pada sel
leukemia manusia diperoleh hasil bahwa semua xanton yang diuji
menghambat pertumbuhan sel kanker dan menginduksi apoptosis. Efek
terkuat dalam menghambat pertumbuhan sel kanker tersebut dilakukan oleh
alfamangostin.
Melihat kandungan kimia yang dimiliki manggis,
terutama bagian kulitnya, potensi untuk dilakukan penelitian lebih
lanjut cukup besar, baik dalam bidang farmasi maupun bidang lainnya.
Beberapa fakta tersebut menjadikan kulit manggis kini mulai menarik
minat banyak orang di banyak negara.
Yang terpenting dengan ditemukannya khasiat
“ajaib” kulit manggis, diharapkan akan ditemukan obat alami yang lebih
efektif mengobati penyakit-penyakit berat yang mematikan, seperti
kanker.
• Menurut Dr. Berna Elya, peneliti di Departemen
Farmasi Universitas Indonesia, khasiat xanton bukan hanya antioksidan,
tapi juga antikanker. Ekstrak kulit manggis bersifat antiproliferasi
untuk menghambat pertumbuhan sel kanker. Selain itu, ekstrak ini juga
bersifat apoptosis, penghancur sel kanker.
Xanton mampu merawat beberapa jenis kanker
seperti kanker hati, pencernaan, paru-paru. Xanton dalam kulit manggis
juga ampuh mengatasi penyakit tuberkulosis (TBC), asma, leukemia, serta
sebagai antiinflamasi dan antidiare. Diungkapkan Dr. Berna, selain
antikanker dan antioksidan, juga mujarab untuk mengatasi jantung
koroner dan meningkatkan daya tahan tubuh, terutama bagi pengidap
HIV/AIDS.
• Hasil penelitian menunjukkan, ekstrak kulit
manggis mempunyai aktivitas melawan sel kanker payudara, lever, dan
leukemia. Juga biasa digunakan sebagai antihistamin, antiinflamasi,
menekan sistem saraf pusat, dan penurun tekanan darah tinggi.
No comments:
Post a Comment