Pencarian
Saturday, July 9, 2011
Tarian Sajojo Pukau Warga Inggris
LONDON - Tarian Sajojo dari Papua yang merupakan tarian selamat datang bagi para tamu yang ditampilkan siswa SMA Labschool Jakarta memukau pengunjung acara "Indonesian Dance Celebration" di Oakfield First School, Windsor, Inggris.
Sekretaris Tiga KBRI London, Billy Wibisono, kepada ANTARA, Rabu, mengatakan, acara "Indonesian Dance Celebration" pada pekan lalu itu merupakan acara pagelaran kesenian dan bazar makanan Indonesia yang diadakan atas inisiatif warga Indonesia yang tinggal di Windsor, Lenny Stoddart.
Dikatakannya, acara yang didukung KBRI London itu dilaksanakan untuk memperkenalkan kekayaan kesenian dan tarian Indonesia kepada warga Inggris yang tinggal di daerah Windsor dan sekitarnya.
Acara yang digelar di Oakfield First School Windsor yang tidak jauh dari Istana Ratu Elizabeth itu juga dihadiri Wali Kota Windsor (Mayor of the Royal Borough of Windsor and Maidenhead) Councillor Asghar Mejeed.
Councillor Ashgar Majeed menyebutkan, acara "Indonesian Dance Celebration" tersebut sangat baik untuk meningkatkan pengetahuan warga Windsor tentang keanekaragaman budaya Indonesia serta mendekatkan hubungan antara Inggris dan Indonesia.
Sementara itu, Counsellor Penerangan dan Sosial Budaya KBRI London Herry Sudradjat yang mewakili Duta Besar Yuri Thamrin menyebutkan bahwa kedekatan antara Indonesia dan Inggris bukan suatu hal yang baru karena hubungan kesejarahan kedua negara telah terjalin selama 200 tahun.
Hubungan itu, katanya, ditandai dengan kunjungan pertama Sir Stamford Raffles pada tahun 1011 ke Indonesia. Dalam hal ini KBRI London memanfaatkan kesempatan tersebut sebagai momentum untuk meningkatkan lebih lanjut hubungan Indonesia dan Inggris di berbagai bidang, seperti politik, ekonomi, sosial, dan budaya.
Acara yang dihadiri oleh lebih dari 500 orang tersebut menampilkan berbagai tarian tradisional Indonesia yang dibawakan siswa-siswi SMA Labschool, antara lain Tari Lenso, Tari Cokek, dan Kecapi Suling.
Selain menyumbangkan kemahiran mereka dalam kesenian Indonesia, siswa-siswi SMA Labschool didampingi kepala sekolahnya, M Fakhruddin Maftuch, berkunjung ke Inggris dalam rangka menjalin kerja sama dengan mitra sekolah di London GDST Streatham.
Kemahiran siswa SMA Labschool tersebut membuat pengunjung terpukau. "They are really quite talented," sambut Anne, seorang warga setempat yang turut hadir dalam acara tersebut.
Bahkan Wali Kota Windsor menonton acara sampai akhir serta turut berpartisipasi dalam Tari Poco-Poco yang diadakan di lapangan sekolah Oakfield tersebut.
Selain kesenian yang dipersembahkan murid SMA Labschool, seorang guru tari yang tinggal di Chesham, Ekadamayanti Dal Din, membawakan beberapa tarian, yaitu Tari Panyembrana, Tari Roro Ngigel, dan Jaipongan.
Sementara anggota Bonapasogit UK yang terdiri atas Harold Tobing, Ronal Saragih, Hirim Pasaribu, Dahlia Brownfield-Pope, Ellen Siahaan Stephens, serta Eddy Gada Manurung menghibur pengunjung dengan membawakan lagu-lagu Sumatera Utara, seperti Baringin Saba Tonga, Dekke Jahir, Pos Ni Uhur, Alusi Au, Situmorang, dan O Tano Batak.
UK meramaikan bazar dengan membuka stan dan ikut jualan untuk mengumpulkan dana membantu organisasi masyarakat di Samosir, serta Toko Eastwestoriental, toko kelontong online yangmenjual berbagai macam produk makanan Indonesia, seperti mie, kecap, sambal ABC, Teh sosro, Buavita, Fanta merah strawberry, dan sirup Marjan, serta berbagai produk lainnya.
"Kami menjual berbagai kebutuhan makanan Indonesia yang juga diminati masyarakat Inggris," ujar Sri Dewi, pemilik Eastwestoriental.
Makanan Indonesia yang mulai dikenal di Inggris membuat Tiwi Price, wanita Indonesia bersuamikan warga Australia, juga membuka warung online Indofooddirect yang menjual berbagai macam makanan Indonesia yang diimpor khusus dari Tanah Air ikut meramaikan bazar.
Selain itu, juga bazar makanan yang menjual berbagai panganan Indonesia, seperti Bakso Bola-bola Zukni Legowo dan masakan Padang Kang Ardhy Brookman, pria Medan yang lama menetap di London yang menjual Nasi Kapau lengkap dengan gulai nangka serta Mpek-mpek dari Dapur Palembang diserbu pengunjung.
"Nasi Kapau saya sudah habis terjual, padahal acara masih terus berlangsung," ujar Ardhy lagi.
Sementara itu, Lenny Stoddart dan Spencer Lloyd Peet sebagai event organizer yang menggelar "Indonesian Dance Celebration" untuk yang kedua kali di Windsor secara terpisah kepada ANTARA mengatakan, ia bangga bisa mendatangkan Councillor Asghar Mejeed untuk membuka acara dan memberikan sambutan di hadapan lebih dari 500 pengunjung yang diramaikan dengan 20 Indonesian Stalls menjual makanan Indonesian food dari seluruh nusantara serta barang kerajinan.
Menurut Lenny Stoddart, banyak komentar positif dari pengunjung penduduk di sekitar Windsor yang memuji masakan dan keramahan orang Indonesia, serta keanekaragaman seni dan budayanya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment