Kunci pertama adalah kerja keras dan militansi. Ingat-ingatlah bahwa tim
yang skillful bisa kalah oleh tim yang ngoyo. Sebaliknya, tim yang
diatas kertas dinyatakan lebih unggul bisa kalah jika ia bermain tanpa
daya juang. Kunci kedua: tidak ada prestasi tanpa berlatih. Practice
makes perfect! Itulah mengapa tim-tim besar yang sudah kesohor sekalipun
masih saja terus berlatih. Meski pemain-pemainnya sudah hebat
kemampuannya, terus berlatih adalah hal mutlak yang tidak bisa
ditinggalkan. Itu pulalah yang menjadi alasan mengapa pemain profesional
yang sering mangkir latihan pasti tidak akan dimasukkan dalam squad
inti sebuah tim.
Kunci ketiga: percayalah kepada diri sendiri (self confidence).
Percayalah, kemampuan dan keterampilan akan berkurang dan bahkan hilang
ketika kepercayaan diri telah hilang. Sebaliknya, performa akan memuncak
ketika kepercayaan diri juga memuncak. Kunci keempat, disamping kita
percaya kepada diri sendiri, kita juga harus memberikan kepercayaan
kepada teman-teman kita. Jangan pernah bersikap pilih kasih. Kelima,
Anda harus bekerjasama dan tidak boleh egois. Sepakbola adalah olahraga
tim. Kekuatannya akan hilang jika orang-orang yang ada dalam tim bermain
sendiri-sendiri, meski bersama-sama.
BEKAL BERMAIN SEPAK BOLA
Apa saja yang kita butuhkan untuk bisa bermain sepakbola dengan baik?
Pertama-tama adalah keunggulan fisik, yang meliputi: ketahanan
(endurance), kekuatan (strength) dan kecepatan (speed). Ketahanan
berarti kita kuat bermain selama waktu yang cukup panjang tanpa
tersengal-sengal alias kehabisan nafas (ketahanan aerobik) ataupun
ngilu-ngilu (ketahanan otot). Kekuatan berarti otot-otot tubuh kita
cukup kuat untuk menendang dengan keras, melempar bola cukup jauh,
melakukan body charge dengan kuat, dan sebagainya. Adapun kecepatan
bermakna kita bisa berlari dengan cepat (sprint) baik ketika membawa
bola ataupun ketika tidak membawa bola.
Bekal kedua adalah ketrampilan (skill). Yang disebut dengan skill disini
terutama adalah fundamen (teknik-teknik dasar) sepakbola, yang meliputi
mengumpan dan menerima (passing and receiving), menembak (shooting),
mengontrol bola dengan berbagai anggota badan, melindungi bola, dan
menggiring (dribbling). Ketiga, kita membutuhkan kerjasama (teamwork).
Sebuah tim akan bermain dengan baik jika semua pemain saling bekerjasama
dengan jalinan komunikasi yang baik. Tidak ada yang egois. Semuanya
bermain untuk tim. Keempat, taktik dan strategi yang baik. Jika dua tim
sama-sama memiliki materi pemain yang kuat fisiknya, terampil mengolah
bola, dan bisa bekerjasama, maka faktor strategi dan taktik akan
menentukan tim mana yang akan menang. Tim yang bermain dengan strategi
dan taktik yang lebih cerdas pastilah yang akan menang. Dan selain
keempat hal itu, yang tidak boleh ketinggalan adalah mental yang
positif. Semua pemain harus memiliki kepercayaan diri, optimisme dan
semangat.
MENGUMPAN
Mengumpan dan menerima bola : yang terpenting dari sepakbola. Siapa
tidak bisa passing, ia tidak bisa bermain sepakbola. Mengapa umpan?
Karena mengumpan lebih efisien daripada menggiring. Camkan pula bahwa
pembawa bola yang baik selalu mengumpan bola sebelum ia ‘habis’. Jadi
jangan kalau sudah ‘habis’ baru mengumpankan bolanya. Sebab jika
demikian, bolanya pasti bola yang ‘tidak enak’.
Beberapa kesalahan dalam mengumpan: 1.Laju bola tidak sesuai dengan
jarak passing (terlalu keras atau terlalu lembek). Jika terlalu keras,
bola tak terjangkau teman. Jika terlalu lembek, bola terpotong lawan.
2.Umpan tidak akurat. 3.Mengumpan padahal waktunya menembak
Jangan pernah asal tendang bola (kecuali dalam keadaan genting didepan
gawang : sapu bersih). Lihat situasi lalu ambil keputusan yang terbaik.
Soal visi, posisikan diri selalu memiliki pandangan terbuka pada
lapangan (open to the field).
Mengumpan tidak harus pas ke orangnya. Contoh : 1.Jika teman kita sedang
berlari, kita memberinya umpan pada ruang kosong didepannya. 2.Jika
kita ingin teman kita merangsek ke depan dalam waktu yang lebih cepat,
kita memberinya umpan pada ruang kosong didepannya sehingga ia berlari
kedepan untuk mengejar bola tersebut. 3.Umpan terobosan.
Menerima bola tidak selalu harus menghentikannya: 1.Bisa langsung
diarahkan pada teman. 2.Diarahkan ke arah kita akan berlari membawa bola
(sehigga lebih hemat waktu). 3.Diarahkan ke arah kosong menjauh dari
lawan terdekat (untuk mengurangi pressing pada diri kita)
Beberapa macam passing: umpan 1-2 (wall pass), umpan terobosan (through pass), umpan silang (crossing), dan umpan diagonal.
antara-passing-dribbling-dan-running
Karakteristik passing: 1.waktu tempuh lebih cepat, 2.perpindahan bola
tidak selalu disertai perpindahan pemain, konfigurasi posisi para pemain
di lapangan relatif terjaga, 3.hemat tenaga. Adapun karakteristik
dribbling: 1.waktu tempuh lebih lambat, 2.terjadi perpindahan bola dan
pemainnya sekaligus, terjadi overlap ataupun switch posisi pemain,
3.boros tenaga.
Kapan passing dan kapan dribbling? Pertama: utamakan passing. Lakukan
dribbling hanya jika Anda tidak mungkin untuk melakukan passing, yakni
jika belum ada teman yang bisa atau bagus untuk diberi umpan. Kedua:
silakan dribbling, tapi jika bola yang Anda bawa terancam terebut (ada
hadangan pemain lawan atau ada pressing dari lawan) maka umpankan bola
kepada teman yang bisa diumpani. Ingat, berusaha melewati hadangan atau
pressing lawan belum tentu menyelamatkan bola, tetapi mengumpankannya
kepada teman sudah pasti menyelamatkan bola. Jangan gambling dan jangan
berspekulasi! Cari aman! Ketiga: lakukan dribbling untuk menarik lawan
ke arah Anda dan pada saat yang sama menciptakan ruang yang bagus untuk
teman Anda. Keempat: untuk striker: 1) jika satu-satunya peluang passing
berarti offside maka giring saja bolanya. 2) jika dribbling lebih
prospektif untuk mencetak gol daripada mengumpankan bolanya, it doesn’t
matter to dribble and then score!
Pemain belakang jangan banyak giring. Adalah berbahaya jika pemain belakang bermain-main dengan bola di daerah pertahanannya.
Alirkan terus bolanya! Meski tim Anda tidak sedang di-press, tim Anda
harus terus mengalirkan bola dari kaki ke kaki, dalam rangka:
1.mencari-cari celah yang bisa dimasuki untuk melakukan penyerangan.
2.menghargai setiap detik yang berjalan dalam waktu 2 x 45 menit.
Pergerakan tanpa bola (running). 1.Para pemain harus terus bergerak agar
selalu ada yang siap untuk diberi umpan dalam jarak passing (Ini
namanya support). Ciptakan selalu formasi segitiga passing ketika tim
Anda menguasai bola. Lakukan terus hal itu sepanjang pertandingan.
(Tentang jarak passing: jangan terlalu dekat jika tidak ada lawan yang
berusaha memotong, dan jangan pula terlalu jauh karena umpan akan bisa
dipotong lawan). 2.Lakukan pergerakan untuk menciptakan ruang bagi
teman.
pelanggaran-dan-tendangan-bebas
Ada dua macam tendangan bebas : tendangan bebas langsung (direct free
kick) dan tendangan bebas tidak langsung (indirect free kick). Tendangan
bebas langsung adalah tendangan bebas yang bisa langsung menjadi gol
meskipun belum menyentuh pemain yang lain. Sedangkan tendangan bebas
tidak langsung hanya bisa menjadi gol jika terlebih dulu menyentuh
pemain lain (termasuk kiper). Jika tendangan bebas langsung dilesakkan
kedalam gawang lawan sebelum menyentuh pemain yang lain maka tim lawan
mendapatkan tendangan gawang. Untuk menunjukkan bahwa tendangan bebas
adalah tidak langsung, wasit harus mengangkat salah satu tangannya
sampai bola ditendang.
Tendangan bebas langsung diberikan karena pelanggaran-pelanggaran
berikut ini : 1.menendang atau berusaha menendang lawan, 2.mengganjal
atau berusaha mengganjal lawan, 3.menabrak lawan, 4.memukul atau
berusaha memukul lawan, 5.mendorong lawan, 6.melompat kepada lawan,
7.menarik anggota tubuh atau pakaian lawan, 8.membuat kontak dengan
lawan sebelum menyentuh bola saat melakukan tackling, 9.meludahi lawan,
10.hand-ball. Perlu diketahui, wasit bisa memutuskan tendangan penalti
jika pelanggaran-pelanggaran tersebut dilakukan didalam kotak penalti.
Tendangan bebas tidak langsung diberikan karena pelanggaran-pelanggaran berikut ini :
Pertama, yang berlaku untuk semua pemain : 1.cara bermain yang berbahaya
– yakni membahayakan diri sendiri ataupun lawan - (seperti : menendang
terlalu tinggi didekat lawan, menyundul bola yang terlalu rendah yang
akan ditendang oleh lawan, dsb), 2.menghalangi pergerakan lawan dengan
badan, sementara ia jauh dari bola (lebih dari 3 feet), 3.menghalangi
kiper mengambil bola, 4.ketika kartu kuning atau kartu merah diberikan,
sementara wasit tidak memberikan tendangan bebas langsung.
Kedua, yang hanya berlaku untuk kiper : 1.memegang bola lebih dari enam
detik, 2.memegang bola yang diumpan balik dengan kaki oleh teman sendiri
(namun jika bola tersebut diumpan balik oleh teman tidak dengan kaki,
boleh dipegang oleh kiper), 3.memegang bola yang dilempar kedalam oleh
teman sendiri, 4.secara sengaja mengambil kembali bola yang telah
dilepas.
Tentang hand-ball, perlu diketahui bahwa bukanlah hand ball jika seorang
pemain menyentuh bola karena : 1.secara refleks berusaha melindungi
dirinya dari cedera, atau 2.bukan dia yang menyentuh bola tetapi bola
yang mengarah kepada dirinya sementara lengannya dalam keadaan pasif.
tips-singkat-tendangan-pojok
Tendangan pojok (corner kick, kadang juga disebut sepak pojok) merupakan
salah satu jenis set piece (bola mati) dalam permainan sepakbola. Bisa
dibilang tiga puluh persen gol tercipta dari tendangan pojok. Jika
demikian, kita harus menaruh perhatian yang besar terhadap tendangan
pojok, baik sebagai tim yang mendapatkan tendangan pojok ataupun sebagai
tim yang bertahan dari tendangan pojok.
1.Tendangan pojok biasanya diterima dengan sundulan keras ke gawang
lawan (attacking header). Bertahan dari tendangan pojok biasanya juga
dilakukan dengan sundulan jauh ke arah depan samping menjauhi gawang
(defensive header).
2.Tendangan pojok biasa dilakukan dengan bola lambung ke depan gawang.
Jangan terlalu tinggi karena kiper pasti akan memenangkan bola karena ia
boleh menggunakan tangannya.
3.Kadangkala, tendangan pojok bisa diarahkan ke tiang jauh gawang jika ada teman satu tim yang bersiaga disana.
4.Hendaknya ada satu atau dua orang teman yang berdiri bebas untuk mengantisipasi bola mental.
5.Bertahan dari tendangan pojok biasanya dilakukan dengan mengawal lawan satu persatu (man-to-man marking).
6.Bagi tim bertahan, hendaknya ada satu atau dua orang yang berdiri membantu kiper menjaga gawang.
7.Menghadapi tendangan pojok, kiper biasanya berdiri di bagian belakang
gawang karena berlari kearah depan lebih mudah daripada berlari ke
belakang.
8.Tendangan pojok juga bisa dilakukan dengan umpan pendek kepada teman
satu tim, lalu biasanya dilanjutkan dengan umpan lambung langsung ke
depan gawang.
No comments:
Post a Comment