Pencarian

Sunday, January 29, 2012

Pakar Metal Israel Tertarik Riset Piramida Garut

Politikindonesia - Setelah Prof. Stephen Oppenheimer dari Inggris dan Prof. Arysio Nunes Santos dari Brazil menyatakan ketertarikan dan ingin ikut mempedalam riset soal Piramida di Indonesia, ahli Paleometalurgi dari Israel, Shariel Shaleb juga ingin bergabung bersama memperdalam hasil riset Tim Mitigasi Bencana Katastropik Purba yang menemukan bangunan berbentuk piramida di sejumlah pegunungan di Jawa, seperti di Sadahurip, Garut, Jawa Barat.

Selama ini Shariel Shaleb, Arkeolog Israel dikenal luas sebagai ahli memiliki spesialis identifikasi metal.

Dengan latar belakangnya yang demikian, timbul dugaan bahwa unsur metal ada dalam konstruksi piramida. Sementara banyak kalangan ahli di Indonesia masih berkutat dengan perdebatan soal unsur bebatuan.

Seperti diketahui, Oppenheimer pakar genetik dan struktur DNA manusia dari Oxford University, Inggris, meneliti struktur DNA manusia di banyak tempat di muka bumi, dan akhirnya menyimpulkan bahwa induk dari semua peradaban di muka bumi berasal dari Indonesia yang dikenal dengan nama Sundaland atau Tanah Sunda.

Teorinya tentang asal peradaban manusia itu diuraikan dengan begitu menarik dalam Eden in the East yang terbit ahun 1998 lalu. Dalam buku itu, ia menceritakan proses tengelamnya daratan sehingga melahirkan belasan ribu pulau yang kini bernama Indonesia

Sementara Santos adalah seorang peneliti yang lama menggeluti fisika nuklir dan geologi dari Federal University of Minas Gerais, Brazil.

Sejak tahun 1997 Prof. Santos mulai memperkenalkan teori yang menyatakan bahwa Atlantis yang hilang berada di kepulauan yang kini dikenal sebagai Indonesia. Teori itu diuraikan dalam buku Atlantis - The Lost Continent Finally Found.

Baik Oppenheimer, Santos dan Shariel Shaleb, selain ingin turut serta menindaklanjuti temuan Tim Katastrofik Purba, juga akan menjadi peserta dalam konfrensi internasional di Bali.

Pertemuan para ahli-ahli dunia itu dijadwalkan berlangsung bulan Februari mendatang di Bali.

Seperti diketahui, hasil riset Tim Katastropik Purba yang diinisiasi oleh Kantor Staf Khusus Presiden bidang bantuan Sosial dan Bencana ini sifatnya terbuka dengan lembaha akademis manapun.

"Karena ini penelitian ilmiah, kami tidak akan menolak kerjasama dengan lembaga akademis manapun. Tetapi sebelum itu kami akan kerjakan sendiri, lalu hasil maksimal dari riset kami akan kami serahkan ke Arkeologi Nasional, Dinas Kepurbakalaan dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan," ujar Andi Arief, Staf Khusus Presiden yang menginisiasi Tim Katastropik Purba kepada politikindonesia.com di Jakarta, Sabtu (28/01).

Tim Katastropik Purba menemukan keganjilan berupa struktur piramida di Gunung Sadahurip, Garut, Jawa Barat.

Berdasarkan hasil survei, didukung sejumlah data, termasuk hasil foto IFSAR – 5 meter di atas permukaan tanah, nyata ditemukan adanya struktur piramida yang merupakan buatan manusia.

Tim Katastropik Purba sebenarnya melakukan riset terhadap patahan aktif di Jawa Barat untuk mempelajari bencana di zaman purba. Penemuan ini cukup mengejutkan. Diperkirakan besar dan usia struktur piramida ini melampaui Piramida Giza di Mesir.

Memang masih banyak pertanyaan yang harus diungkap dari temuan ini. Misalnya, peradaban mana yang sedemikian maju dan bisa membangun piramida sebesar itu.

Terkait agenda eskavasi, TimKatastropik Purba kini sedang berkoordinasi dengan semua pihak terkait.

No comments:

Post a Comment