Politikindonesia - Setelah Prof. Stephen Oppenheimer dari Inggris dan Prof. Arysio Nunes Santos
dari Brazil menyatakan ketertarikan dan ingin ikut mempedalam riset
soal Piramida di Indonesia, ahli Paleometalurgi dari Israel, Shariel
Shaleb juga ingin bergabung bersama memperdalam hasil riset Tim Mitigasi
Bencana Katastropik Purba yang menemukan bangunan berbentuk piramida di
sejumlah pegunungan di Jawa, seperti di Sadahurip, Garut, Jawa Barat.
Selama ini Shariel Shaleb, Arkeolog Israel dikenal luas sebagai ahli memiliki spesialis identifikasi metal.
Dengan latar belakangnya yang demikian, timbul dugaan bahwa unsur metal
ada dalam konstruksi piramida. Sementara banyak kalangan ahli di
Indonesia masih berkutat dengan perdebatan soal unsur bebatuan.
Seperti diketahui, Oppenheimer pakar genetik dan struktur DNA manusia
dari Oxford University, Inggris, meneliti struktur DNA manusia di banyak
tempat di muka bumi, dan akhirnya menyimpulkan bahwa induk dari semua
peradaban di muka bumi berasal dari Indonesia yang dikenal dengan nama
Sundaland atau Tanah Sunda.
Teorinya tentang asal peradaban manusia itu diuraikan dengan begitu
menarik dalam Eden in the East yang terbit ahun 1998 lalu. Dalam buku
itu, ia menceritakan proses tengelamnya daratan sehingga melahirkan
belasan ribu pulau yang kini bernama Indonesia
Sementara Santos adalah seorang peneliti yang lama menggeluti fisika
nuklir dan geologi dari Federal University of Minas Gerais, Brazil.
Sejak tahun 1997 Prof. Santos mulai memperkenalkan teori yang
menyatakan bahwa Atlantis yang hilang berada di kepulauan yang kini
dikenal sebagai Indonesia. Teori itu diuraikan dalam buku Atlantis - The
Lost Continent Finally Found.
Baik Oppenheimer, Santos dan Shariel Shaleb, selain ingin turut serta
menindaklanjuti temuan Tim Katastrofik Purba, juga akan menjadi peserta
dalam konfrensi internasional di Bali.
Pertemuan para ahli-ahli dunia itu dijadwalkan berlangsung bulan Februari mendatang di Bali.
Seperti diketahui, hasil riset Tim Katastropik Purba yang diinisiasi
oleh Kantor Staf Khusus Presiden bidang bantuan Sosial dan Bencana ini
sifatnya terbuka dengan lembaha akademis manapun.
"Karena ini penelitian ilmiah, kami tidak akan menolak kerjasama dengan
lembaga akademis manapun. Tetapi sebelum itu kami akan kerjakan
sendiri, lalu hasil maksimal dari riset kami akan kami serahkan ke
Arkeologi Nasional, Dinas Kepurbakalaan dan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan," ujar Andi Arief, Staf Khusus Presiden yang menginisiasi Tim
Katastropik Purba kepada politikindonesia.com di Jakarta, Sabtu
(28/01).
Tim Katastropik Purba menemukan keganjilan berupa struktur piramida di Gunung Sadahurip, Garut, Jawa Barat.
Berdasarkan hasil survei, didukung sejumlah data, termasuk hasil foto
IFSAR – 5 meter di atas permukaan tanah, nyata ditemukan adanya struktur
piramida yang merupakan buatan manusia.
Tim Katastropik Purba sebenarnya melakukan riset terhadap patahan aktif
di Jawa Barat untuk mempelajari bencana di zaman purba. Penemuan ini
cukup mengejutkan. Diperkirakan besar dan usia struktur piramida ini
melampaui Piramida Giza di Mesir.
Memang masih banyak pertanyaan yang harus diungkap dari temuan ini.
Misalnya, peradaban mana yang sedemikian maju dan bisa membangun
piramida sebesar itu.
Terkait agenda eskavasi, TimKatastropik Purba kini sedang berkoordinasi dengan semua pihak terkait.
No comments:
Post a Comment