Whery Enggo Prayogi - detikFinance
Jakarta - Salah hitung perolehan harga saham PT Garuda Indonesia terjadi saat pengumuman harga IPO maskapai pelat merah itu. Awalnya, kementerian BUMN mengumumkan hasil penjualan saham Garuda mencapai Rp 4,8 triliun.
"Harga saham Rp 750 per lembar. Sudah kita buat simulasi, ini yang terbaik dan tepat saat sekarang Rp 750 per lembar. Total saham Garuda Rp 3,34 triliun, kalau ditotal dengan saham Mandiri Rp 4,8 triliun, Menteri BUMN Mustafa Abubakar di kantornya, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (26/1/2011).
"Semuanya Rp 4,876 triliun, karena total saham yang dilepas 5,735 miliar lembar sekian berapa. Saya nggak hafal," ujar Deputi Bidang Restrukturisasi dan Perencanaan Strategis Kementerian BUMN, Pandu Djajanto.
Namun wartawan melihat ada angka yang janggal karena jika 5,735 miliar lembar saham dikalikan Rp 750, maka akan didapatkan hasil Rp 4,3 triliun. Wartawan pun langsung mempertanyakan kepada Pandu. Namun Pandu bersikukuh perolehannya tetap Rp 4,8 triliun.
Terus didesak wartawan karena perbedaan angka yang signifikan hingga Rp 500 miliaritu, Pandu pun akhirnya menelpon Dirut Garuda Emirsyah Satar.
"Pak itu total saham yang bapak punya jadi Rp 3,34 (triliun) kan? Karena memang kalau ditotal, mereka plus mandiri Rp 4,3 triliun?" tanya Pandu kepada Emirsyah melalui telpon.
Emirsyah sendiri mengaku tidak tahu persis dan harus mempertanyakan ke Direktur Keuangan Garuda Elisa Lumbantoruan. Namun wartawan mendesak Pandu untuk menelpon langsung Elisa. Didesak wartawan, Pandu pun akhirnya menelpon Elisa untuk mencari konfirmasi kebenaran hasil IPO Garuda itu.
Setelah mendapatkan penjelasan dari Elisa, Pandu akhirnya mengakui bahwa angka hasil IPO yang benar adalah hitungan wartawan sebesar Rp 4,3 triliun, bukan Rp 4,8 triliun seperti yang disampaikan saat konferensi pers.
"Oh, iya bener, jumlah lembar sahamnya benar 5,735 miliar lembar, jadi hasil totalnya jadi Rp 4,3 triliun bukan Rp 4,8 triliun. Hitungan wartawan yang benar," ujar Pandu.
Garuda berniat melepas 5,735 miliar lembar saham setara dengan 26% dari total modal ditempatkan dan disetor. Dengan harga Rp 750 maka perseroan bisa meraup dana sekitar Rp 4,3 triliun.
Bertindak sebagai penjamin emisi adalah PT Danareksa Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Bahana Securities. Saham yang dilepas ini sudah termasuk saham PT Bank Mandiri Tbk di Garuda 10%. (wep/qom)
================================================== =======
http://www.detikfinance.com/read/201...man-ipo-garuda
================================================== ========
Jiah, kelepasan omong, jatah sapa tuh 500 M ?
Lulusan mana sih, matematika dasar kok ga bisa ??? kan ada kalkulator masa pejabat kalah pinter itung2an ama wartawan:...
================================================== =======
Kementerian BUMN Kembali Revisi, IPO Garuda Raup Rp 4,8 Triliun
Whery Enggo Prayogi - detikFinance
Foto: Angga/detikFinance Jakarta - Kekisruhan mewarnai pengumuman harga penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) PT Garuda Indonesia. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merevisi hasil perolehan IPO hingga 2 kali.
Semula, pemerintah sudah mengumumkan hasil pelepasan 5,735 miliar lembar saham Garuda di harga Rp 750 bisa menghasilkan Rp 4,8 triliun. Namun, karena angka tidak cocok, wartawan mendesak pemerintah memberikan penjelasan lebih lanjut.
Deputi Bidang Restrukturisasi Pandu Djajanto, setelah menelepon Direktur Keuangan Garuda Elisa Lumbantoruan akhirnya mengumumkan hasil perolehan IPO Garuda sebesar Rp 4,3 triliun sesuai dengan perhitungan wartawan. Pandu akhirnya merevisi hasil konferensi pers sesusai dengan angka wartawan Rp 4,3 triliun dari sebelumnya Rp 4,8 triliun.
Namun wartawan tetap tidak puas, lalu mencoba mengkonfirmasi angka ini ke penjamin emisi alias underwriter. Akhirnya diperoleh informasi bahwa jumlah saham yang akan dilepas adalah 6,3 miliar lembar saham bukan 5,735 miliar lembar saham seperti diumumkan Pandu sebelumnya. Hal ini kembali dipertanyakan kepada Pandu yang sudah kembali ke ruangannya di lantai 14, sementara konferensi pers berlangsung di lantai 21 kantor Kementerian BUMN.
Wartawan sempat bertanya-tanya, mengapa selisih saham yang akan dilepas antara underwriter dan pemerintah bisa berbeda. Wartawan mempertanyakan apakah ada penjatahan saham terselubung dalam IPO Garuda karena adanya perbedaan angka yang signifikan.
Akhirnya, Pandu memberikan penjelasan dan mengakui ada kesalahan jumlah saham yang dilepas, seperti yang disampaikan dalam konferensi pers sebelumnya. Ternyata jumlah sahamnya sama dengan hasil konfirmasi wartawan kepada underwriter, sebanyak 6,3 miliar lembar.
Berikut pesan singkat (SMS) yang dikirim Pandu kepada sejumlah wartawan. "Total 6,3 miliar lembar (26,67%) setara Rp 4,751 triliun Perincian: 4,4 miliar lembar (garuda) Rp 3,3 triliun, 1,9 miliar lembar (Mandiri) Rp 1,451 triliun. Porsi saham Garuda milik mandiri 7,2%."
"Ini update yang paling baru," jelas Pandu.
Dengan demikian, setelah merevisi pengumumannya sebanyak 2 kali, hasil akhir dari rencana privatisasi Garuda adalah melepas 6,3 miliar lembar atau setara 26,67%, sehingga total raupan dananya Rp 4,751 triliun.
Karena saham yang dilepas sebagian milik Bank Mandiri, maka bank BUMN itu kebagian Rp 1,451 triliun dari melepas 1,9 miliar lembar. Sementara Garuda bisa menikmati Rp 3,3 triliun sisanya. (ang/dnl)
================================================== ======
http://www.detikfinance.com/read/201...iliun?f9911023
================================================== =====
waduh, ngabarin update BUMN via SmS, lo pikir toko kelontong Mak Oneng pojok cipanas ?Alfamart aja lebih prof display datanya akhirnya itung2annya bisa diset ya Pak buat bagi2. sebenernya ada lho datanya, tuh duit kemana aja.newbie menunggu hujatan orang2 gajianya manajemen disini dah
sekedar reminder, kita semua jg tau, laporan keuangan aja bisa dimanipulasi :
No comments:
Post a Comment